Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Maret 2017, Simak Saham Berikut

Aksi memanen untung mulai jelas terlihat pada bulan ketiga tahun Ayam Api. Kalangan investor pun tengah menanti laporan kinerja tahun lalu untuk menentukan sikap dalam transaksi.
Karyawan memantau pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)./JIBI-Abdullah Azzam
Karyawan memantau pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)./JIBI-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA--Aksi memanen untung mulai jelas terlihat pada  bulan ketiga tahun Ayam Api. Kalangan investor pun tengah menanti laporan kinerja tahun lalu untuk menentukan sikap dalam transaksi.

Pengamat Pasar Modal Samuel Sekuritas Indonesia Muhamad Alfatih mengungkapkan pergerakan saham emiten pada bulan depan lebih dongkrak dari laporan keuangan akhir tahun yang dirilis dan harga komoditas yang meningkat. Menurutnya, saham emiten yang berpotensi mencatatkan kinerja bagus berasal dari sektor perkebunan, telekomunikasi, infrastruktur dan keuangan.

Menurutnya, rencana pemerintah untuk membangun infrastruktur berpotensi mendongkrak saham-saham ADHI, WSKT dan WIKA. Selain itu, saham emiten perbankan dengan kode BBRI, BBNI dan BBTN yang mencatatkan kinerja cukup baik bakal layak dikoleksi.

Dia mengungkapkan saat ini kalangan investor lebih menyukai saham-saham second liner. Alasannya, saham-saham second liner cenderung lebih menarik sebab ada aksi korporasi dan cerita dari pihak manajemen yang berpotensi menjadi sentimen penggerak saham.

"Untuk saham blue chip, masih tetap layak disukai investor, tapi nilai saham cenderung terlalu mahal, jadi blue chip masih dihindari. Sekarang lebih beralih ke second liner," ungkapnya, Senin (27/2/2017).

Sepanjang tahun berjalan, emiten berkode PT Hanson International Tbk. (MYRX) masuk dalam jajaran top loser. Menurutnya, pada bulan berikutnya, emiten ini akan keluar dari kelompok tersebut karena hampir menyentuh harga terendah tiga tahun terakhir.

Alfatih juga memprediksikan LPPF bakal keluar dari jajaran top loser mengingat harga sahamnya sempat menyentuh level terendah dalam dua tahun terakhir.

Adapun PT Vale Indonesia Tbk. (INCO), PT Pelat Timah Nusantara Tbk. (NIKL), PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) dan PT Trada Maritime Tbk. (TRAM) berpotensi terkoreksi kembali pada Maret 2017. Untuk INCO, NIKL dan ANTM katanya,  berpotensi adanya penurunan harga nikel meskipun tidak besar pada bulan depan. Untuk jangka panjang, tiga emiten tersebut berpotensi mencatatkan gain.

Untuk emiten pelayaran TRAM, kinerja saham masih akan mencatatkan penurunan karena tengah bergelut dengan restrukturisasi utang.

Sementara itu, PT PP Tbk. (PTPP) berpotensi masih kinerja saham yang menurun. Dia menilai fundamental PTPP terbilang bagus, akan tetapi rencana right issue dari anak usaha, PP Properti membuat kinerja saham melemah.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper