Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tunggu Reformasi Pajak Trump, Bursa AS Mixed

Waterfront Securities Indonesia mengemukakan indeks di bursa Wall Street pada perdagangan akhir pekan ditutup mixed to up
Bursa AS mixed./.Reuters
Bursa AS mixed./.Reuters

Bisnis.com, JAKARTA- Waterfront Securities Indonesia mengemukakan indeks di bursa Wall Street pada perdagangan akhir pekan ditutup mixed to up.

Pergerakan indeks dipicu saham sektor keuangan, setelah Presiden AS Donald Trump melakukan aksi deregulasi di industri keuangan dan data nonfarm payrolls yang lebih baik dari perkiraan.

“Pemangkasan pajak sangat diharapkan, disaat suku bunga dan harga komoditas mengalami kenaikan,” kata Analis Waterfront Securities Indonesia Octavianus Marbun dalam riset mingguannya.

Dikemukakan saham penerbangan juga menguat karena Trump menyatakan akan melakukan deregulasi terhadap industri penerbangan.

Dolar AS menguat dan obligasi pemerintah AS melemah karena optimisme akan pemangkasan pajak yang dilakukan pemerintahan Trump berdampak positif terhadap perusahaan AS.

Investor juga mencermati kelanjutan laporan keuangan emiten, dan perkembangan politik kebijakan Trump yang terutama berkaitan dengan ekonomi.

Aset yang dianggap relatif lebih aman seperti obligasi pemerintah AS, emas dan yen Jepang mengalami kenaikan karena investor masih menantikan penjelasan lingkup dan waktu kebijakan Trump yang mendukung pertumbuhan ekonomi.

Terdapat kekhawatiran mengenai reaksi terhadap setiap kebijakan proteksionis dari AS.

“Investor mencari kejelasan bagaimana pemerintahan Trump menyeimbangkan antara aksi perdagangan yang terproteksi, dengan janji akan adanya pemangkasan pajak dan peningkatan belanja infrastruktur,” kata Octavianus.

Dikemukakan euro melemah akibat indikasi ketidakpastian politik di Perancis.Sebaliknya pasar negara berkembang mendapat sentimen positif, karena melambatnya pertumbuhan upah di AS yang membuka ruang bagi The Fed untuk menunda kenaikan suku bunga.

Sementara itu cadangan minyak AS meningkat 14,2 juta barel pada pekan lalu dan stok bensin naik 2,9 juta barel, menurut laporan American Petroleum Institute (API). Naiknya produksi minyak di AS diperkirakan dapat menganggu upaya untuk mengurangi kelebihan suplay minyak dunia.

Menurut survey Bloomberg, EIA (Energy Information Administration) diperkirakan akan melaporkan cadangan minyak meningkat yang memasuki pekan kelima, sedangkan cadangan bensin meningkat mendekati rekor tertinggi.

Produksi minyak AS diproyeksikan oleh EIA akan meningkat pada level tertinggi selama 48 tahun pada tahun depan. Harga minyak mentah rebound di atas level US$52 per barel yang dipicu oleh data cadangan bensin di AS yang secara tak terduga mengalami penurunan didorong oleh meningkatnya permintaan.

Namun data cadangan minyak AS meningkat 508,6 juta pekan lalu, tertinggi sejak Mei, menurut data EIA Sehingga cadangan minyak AS diperkirakan meningkat justru pada saat OPEC menurunkan produksi.

Harga obligasi pemerintah AS kembali menguat dan harga emas mencapai level tertinggi selama tiga bulan terakhir, seiring dengan meningkatnya permintaan akan aset yang dianggap lebih aman karena kekhawatiran investor terhadap meningkatnya risiko politik di Eropa dan AS.

Data nonfarm payrolls bulan Januari menunjukkan penyerapan tenaga kerja sebanyak 227 ribu dari bulan sebelumnya 157 ribu, lebih banyak dari perkiraan yang sebanyak 170 ribu.

Tingkat pengangguran naik menjadi 4,8% dari 4,7%. Data factory orders bulan Desember naik 1,3%, setelah bulan sebelumnya turun 2,3%. Indeks ISM sektor jasa bulan Januari turun pada level 56,5 dari 56,6.

Rata-rata laba emiten dalam S&P500 diperkirakan meningkat 8%, naik dari proyeksi sebelumnya yang sebesar 6,1%

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper