Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dolar AS Tertekan, Rupiah Ditutup Menguat

Nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup menguat 20 poin atau 0,15% ke level Rp13.331 per dolar AS setelah diperdagangkan pada kisaran Rp13.318 Rp13.342 per dolar AS.
Petugas menata tumpukan uang rupiah./JIBI-Abdullah Azzam
Petugas menata tumpukan uang rupiah./JIBI-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA— Nilai tukar rupiah ditutup menguat pada perdagangan hari ini, Jumat (24/2/2017).

Nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup menguat 20 poin atau 0,15% ke level Rp13.331 per dolar AS setelah diperdagangkan pada kisaran Rp13.318 – Rp13.342 per dolar AS.

Pagi tadi, rupiah juga dibuka menguat 15 poin atau 0,11% ke posisi Rp13.336 per dolar AS.

Pada perdagangan Kamis (23/2/2017), rupiah ditutup 17 poin atau 0,13% ke level Rp13.351 per dolar AS.

Rupiah ditutup menguat hari ini di tengah pelemahan dolar AS  setelah gagal menghindari tekanan pasca rilis risalah rapat bank sentral AS Federal Reserve (FOMC minutes) pada Rabu, yang menunjukkan nada lebih dovish dari ekspektasi para pelaku pasar.

“Pelaku pasar masih mencermati notulensi FOMC untuk pertemuan Januari, sepertinya ada dua kubu berbeda dalam penafsiran risalah rapat tersebut – entah itu nada yang lebih hawkish atau dovish – dan tampaknya kubu dovish lebih dominan,” ujar Bill Northey, chief investment officer for the private client group U.S. Bank di Helena, Montana, seperti dikutip Reuters.

Pernyataan menteri keuangan AS Steven Mnuchin turut membebani pergerakan dolar. Kepada Fox Business Network, ia menyatakan bahwa langkah kebijakan yang diambil pemerintahan Trump cenderung akan memberi dampak terbatas tahun ini.

Indeks dolar AS yang melacak pergerakan greenback terhadap enam mata uang lainnya terpantau melemah 0,13% atau 0,13 poin ke posisi 100,92 pada pukul 14.31 WIB.

Penguatan rupiah terjadi di saat seluruh mata uang lainnya di Asia Tenggara bergerak menguat. Baht Thailand naik 0,02%, dolar Singapura menguat 0,07%, ringgit Malaysia menguat 0,10%, sedangkan peso Filipina naik 0,03%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper