Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bursa AS Ditutup Bervariasi Pascarilis Fed Minutes

Indeks S&P 500 berakhir melemah tipis pada Rabu setelah rilis catatan pertemuan terakhir Federal Reserve, sedangkan indeks Dow Jones kembali ditutup menguat, didorong oleh saham DuPont.
Bursa AS Wall Street/Reuters-Carlo Allegri
Bursa AS Wall Street/Reuters-Carlo Allegri

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks S&P 500 berakhir melemah tipis pada Rabu setelah rilis catatan pertemuan terakhir Federal Reserve, sedangkan indeks Dow Jones kembali ditutup menguat, didorong oleh saham DuPont.

Indeks Standard & Poor’s 500 kehilangan 2,56 poin atau 0,11% ke 2.362,82, sedangkan indeks Nasdaq Composite turun 5,32 poin atau 0,09% ke 5.860,63.

Namun, indeks Dow Jones Industrial Average mampu ditutup menguat 32,6 poin atau 0,16% ke level 20.775,6.

Penguatan Dow Jones ditopang oleh saham DuPont yang naik 3,4% setelah perusahaan diperkirakan memenangkan persetujuan antimonopoly dari regulator Uni Eropa terhadap merger dengan Dow Chemical senilai US$130 miliar.

Banyak pejabat the Fed mengatakan mungkin tepat untuk menaikkan suku bunga lagi dengan cukup segera jika data pasar tenaga kerja dan inflasi sejalan denga dengan harapan, menurut risalah pertemuan The Fed 31 Januari – 1 Februari yang dirlis Rabu.

Menjelang rilis catatatn rapat the Fed, probabilitas kenaikan suku bunga acuan pada Maret mencapai 27%, sedangkan probabilitas kenaikan pada Mei mencapai 53%, menurut data Thomson Reuters.

Secara terpisah, Pejabat The Fed Jerome Powell mengatakan pada Rabu bahwa mungkin tepat jika bank sentral AS menaikkan suku bunga relatif segera, sedangkan Gubernur The Fed Janet Yellen mengatakan pekan lalu bahwa bank sentral mungkin akan perlu menaikkan suku pada pertemuan mendatang.

Komentar terbaru oleh Yellen dan pejabat The Fed tampaknya menyarankan bank sentral AS dapat menaikkan suku bunga pada pertemuan Maret, tetapi pasar tidak mayakini hal tersebut, ungkap Walter Todd, kepala investasi Greenwood Capital.

"Saya tidak melihat apa-apa (di catatan rapat The Fed) yang mengubah pandangan. The Fed mencoba untuk memberikan sendiri fleksibilitas maksimum dan pasar tetap kukuh bahwa tidak akan ada kenaikan pada Maret,” kata Todd, seperti dikutip Reuters.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper