Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Permintaan Perhiasan Emas 2016 Turun 15%, Ini Faktor Pemicu

World Gold Council (WGC) dalam laporan bertajuk Gold Demand Trends Full Year 2016, memaparkan penyerapan emas perhiasan pada tahun lalu turun 15% year on year (yoy) menjadi 2.041,6 ton dari sebelumnya 2.388,6 ton.
Emas batangan/Reuters
Emas batangan/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA--World Gold Council (WGC) dalam laporan bertajuk Gold Demand Trends Full Year 2016, memaparkan penyerapan emas perhiasan pada tahun lalu turun 15% year on year (yoy) menjadi 2.041,6 ton dari sebelumnya 2.388,6 ton.

Hal ini terjadi karena penurunan permintaan perhiasan emas di dua negara konsumen utama, yakni India dan China. Penyerapan India turun 22% yoy menjadi 514 ton dari sebelumnya 662,3 ton, sedangkan China merosot 17% menuju 629 ton dari 2015 sejumlah 753,4 ton.

"Artinya, kedua negara [India dan China] yang berkontribusi terhadap 80% permintaan global mengalami penurunan konsumsi sebesar 272,7 ton pada tahun lalu," papar WGC dalam laporan yang dikutip Bisnis.com, Sabtu (4/2/2017).

Angka permintaan perhiasan emas di India pada 2016 menjadi level terendah dalam tujuh tahun terakhir. Tiga faktor yang memengaruhinya ilalah aksi mogok penjual, regulasi pemerintah, dan lonjakan harga.

Pada Februari 2016, Perdana Menteri Narendra Modi berencana memberlakukan pajak 1% atas perhiasan yang dijual dan diproduksi di dalam negeri. Renana tersebut sontak membuat sejumlah pengusaha toko perhiasan menghentikan penjualan selama beberapa hari.

Tantangan terhadap pasar emas domestik memuncak pada November 2016 dengan kebijakan demonetisasi. Saat itu, pemerintah India memutuskan menarik peredaran mata uang tertinggi, yakni pecahan 500 dan 1.000 rupee untuk mengekang kepemilikan dana ilegal dan penggunaan uang tunai.

Kebijakan tersebut berimbas kepada pemakaian investasi uang tabungan untuk produk-produk finansial yang lebih besar, dibandingkan investasi dalam aset fisik seperti properti dan emas.

Adapun di China, pembelian perhiasan emas telah bergeser terutama di kalangan konsumen muda. Segmen itu mulai beralih untuk membeli barang-barang lain ataupun mengalokasikan dana untuk berwisata, daripada membeli emas.

Namun demikian, World Gold Council mengkalkulasi total permintaan emas 2016 bertumbuh 92,9 ton atau 2% pada 2016 menuju 4.308,7 ton, sekaligus mencatatkan level penyerapan tertinggi dalam tiga tahun terakhir.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper