Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mandiri Tunas Finance Incar Pendanaan Obligasi Rp500 Miliar

PT Mandiri Tunas Finance berencana menerbitkan obligasi senilai Rp500 miliar yang akan dimanfaatkan modal kerja penyaluran pembiayaan pada tahun ini.
Mandiri Tunas Finance/mtf.co.id
Mandiri Tunas Finance/mtf.co.id

Bisnis.com, JAKARTA - PT Mandiri Tunas Finance berencana menerbitkan obligasi senilai Rp500 miliar yang akan dimanfaatkan modal kerja penyaluran pembiayaan pada tahun ini.

Direktur Keuangan PT Mandiri Tunas Finance (MTF) Arya Suprihadi mengatakan pendanaan dari obligasi rencananya akan dipenuhi melalui penawaran umum berkelanjutan (PUB) III Tahap II senilai Rp500 miliar.

Dia menuturkan total dana yang bisa dihimpun dari PUB III sebenarnya mencapai Rp3 triliun. Dari total tersebut, pada tahun lalu perseroan telah menerbitkan PUB III Tahap I senilai Rp500 miliar.

"Sisa plafon obligasi kami masih Rp2,5 triliun. Tahun ini rencananya akan kami gunakan Rp500 miliar," kata Arya kepada Bisnis pada Rabu (1/2/2017).

Meski demikian, dia mengungkapkan pendanaan dari obligasi tahun ini bisa lebih besar dari target awal, tergantung dengan kondisi pasar dan penyaluran pembiayaan otomotif di tahun ini.

Dia menambahkan dari total kebutuhan modal kerja di tahun ini, sebagian besar pendanaan masih akan berasal dari pembiayaan bersama (joint financing) dengan induk usaha yaitu PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. atau Bank Mandiri.

Direktur Pemasaran MTF Harjanto Tjitohardjojo mengatakan sepanjang 2017 perseroan menargetkan pembiayaan Rp21 triliun atau tumbuh 16,66% dibandingkan dengan pembiayaan tahun lalu yang sekitar Rp18 triliun.

Dia menjelaskan di tengah lesunya penjualan kendaraan bermotor yang terjadi sepanjang 2016, MTF masih mampu mencatatkan pertumbuhan pembiayaan. Hingga akhir 2016, pembiayaan yang disalurkan anak usaha Bank Mandiri tersebut mencapai Rp18,6 triliun, melampaui target.

Harjanto mengungkapkan target pembiayaan berhasil dilewati, karena pembiayaan baru (new booking) yang disalurkan pada Desember 2016 mencapai Rp2,2 triliun, atau lebih tinggi dari rata-rata pembiayaan yang disalurkan perseroan setiap bulannya yang berkisar Rp1,5 triliun.

Menurutnya, kenaikan penyaluran pembiayaan yang signifikan menjelang akhir tahun didorong upaya penjualan yang cukup agresif yang dilakukan oleh diler mitra perusahaan. Selain itu, berbagai program dan promosi pemasaran akhir tahun meningkatkan minat masyarakat mengajukan pembiayaan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper