Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kebijakan Perdagangan Trump Pengaruhi Dolar, Amundi Beli Yen

Firma jasa manajemen aset, Amundi SA. yang mengatur aset senilai lebih dari US$1,1 triliun, membeli yen Jepang serta menjual mata uang Kanada di saat dorongan Presiden AS Donald Trump atas proteksionisme perdagangan berpotensi mengeruhkan janji stimulus fiskalnya.
Amundi beli yen./.wikipedia
Amundi beli yen./.wikipedia

Bisnis.com, JAKARTA – Firma jasa manajemen aset, Amundi SA. yang mengatur aset senilai lebih dari US$1,1 triliun, membeli yen Jepang serta menjual mata uang Kanada di saat dorongan Presiden AS Donald Trump atas proteksionisme perdagangan berpotensi mengeruhkan janji stimulus fiskalnya.

Mata uang negara dengan ekonomi bersurplus eksternal besar, termasuk yen, dinilai akan menguntungkan ketika konflik perdagangan bergejolak. Adapun, dolar Kanada dapat melemah akibat defisit transaksi berjalan negara tersbut.

“Sejak kemenangan Trump pada November, pasar telah terlalu banyak fokus pada kebijakan fiskal dan membeli dolar. Sekarang saatnya melihat koreksi kembali akibat kebijakan perdagangan,” ujar James Kwok, Head of Currency Management Amundi, seperti dikutip dari Bloomberg (Selasa, 24/1/2017).

Mata uang Jepang telah menguat 3,6% terhadap dolar tahun ini, sementara loonie (sebutan populer untuk dolar Kanada) telah mengekor mayoritas mata uang utama lainnya dengan penguatan 1,6%.

Sementara itu, UBS Group AG., bank swasta terbesar di dunia, menyarankan para kliennya untuk mengambil posisi yang akan diuntungkan dari pelemahan dolar atau mengurangi pertaruhan atas kenaikan greenback terhadap mata uang termasuk euro, yen, dan kron Swedia.

“Dolar cenderung akan mencapai puncaknya dalam beberapa bulan ke depan ketika perbedaan dalam performa ekonomi dan suku bunga rill antara AS dan negara lainnya mulai mereda,” ujar Maximilian Kunkel, Senior Investment strategist UBS.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper