Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tunggu Keputusan OPEC, Harga Minyak Diprediksi Stagnan US$50-US$55

Harga minyak mentah diprediksi bergerak stagnan di posisi US$50-US$55 per barel dalam beberapa pekan ke depan akibat pasar yang masih menunggu hasil realisasi pemangkasan produksi oleh OPEC.
/Ilustrasi
/Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA - Harga minyak mentah diprediksi bergerak stagnan pada posisi US$50-US$55 per barel dalam beberapa pekan ke depan akibat pasar yang masih menunggu hasil realisasi pemangkasan produksi oleh OPEC.

Pada perdagangan Senin (23/1/2017) pukul 18:24 WIB, harga minyak WTI kontrak Maret 2017 berada di posisi US$52,49 per barel, turun 0,73 poin atau 1,37%. Sementara itu, minyak Brent kontrak Maret 2017 bertengger di US$54,83 per barel, merodot 0,66 poin atau 1,19%.

Kedua patokan harga tersebut masing-masing sudah mengalami koreksi 4,95% dan 3,48% sepanjang tahun berjalan.

Putu Agus Pransuamitra, Research and Analyst PT Monex Investindo Futures, mengatakan kelanjutan harga minyak mentah akan menunggu implementasi pemangkasan produksi pada awal tahun ini. Dalam waktu dekat masih belum ada informasi yang memuaskan pasar.

Sebelumnya, pada rapat 30 November 2016, anggota OPEC sepakat untuk memangkas produksi sebesar 1,2 juta barel per hari (bph) menjadi 32,5 juta bph mulai awal 2017. Selanjutnya pada 10 Desember, sejumlah negara produsen minyak mentah lainnya setuju menurunkan suplai baru sejumlah 558.000 bph.

Artinya, mulai tahun ayam api, pasar minyak mentah akan mengalami selisih pasokan minyak baru hampir 1,8 juta bph. Namun, pasar masih meragukan realisasi pemangkasan produksi, sehingga harga minyak cenderung mendingin sejak awal 2017.

"Pasar masih menunggu data dari OPEC perihal pemangkasan produksi. Karena itu sampai beberapa pekan ke depan, harga minyak akan bolak-balik di rentang US$50-US$55 per barel. Areanya di sana sambil tunggu momentum baru," ujarnya saat dihubungi Bisnis.com, Senin (23/1/2017).

OPEC menjadwalkan publikasi laporan bulanan pasar minyak pada 13 Februari 2017. Diperkirakan realisasi pemangkasan produksi mulai terlihat dari laporan tersebut.

Putu mengatakan, pasar minyak mendapatkan sedikit angin segar dari pertemuan antara OPEC dan non anggota pada Jumat (22/1) di Wina, Austria. Bahkan, kedua belah pihak membentuk Ministerial Monitoring Committee yang bertugas melakukan verifikasi pemangkasan produksi.

Ministerial Monitoring Committee beranggotakan perwakilan dari lima negara. Dari kubu OPEC tiga negara perwakilan yakni Kuwait sebagai pimpinan, Venezuela, dan Aljazair, sedangkan kubu non-anggota ialah Rusia dan Oman.

Namun, pertemuan tersebut belum mengonfirmasi realisasi pemangkasan produksi, sehingga harga belum memanas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper