Bisnis.com, JAKARTA— Indeks harga saham gabungan dibuka turun 3,68 poin atau 0,07% di level 5.250,63 pada perdagangan awal pekan ini, Senin (23/1/2017).
Sebelumnya, IHSG ditutup melemah 0,84% atau 44,64 poin ke level 5.254,31, setelah dibuka di zona merah dengan pelemahan 0,16% atau 8,38 poin ke level 5.290,56.
Sepanjang perdagangan akhir pekan lalu, IHSG bergerak pada kisaran 5.243,75 – 5.293,08.
Dari 541 saham yang diperdagangkan, sebanyak 91 saham menguat, 205 saham melemah, dan 243 saham lainnya stagnan.
Delapan dari sembilan sektor yang tercatat di Bursa Efek Indonesia bergerak di zona merah, didorong oleh sektor infrastruktur yang merosot 2,59% dan sektor finansial yang turun 0,71%.
Tim Riset Sinarmas Sekuritas menilai pergerakan indeks yang cenderung melemah disebabkan oleh sejumlah sentimen global.
Dollar AS menguat terhadap sebagian besar mata uang utama lainnya. Selain itu, pembangunan rumah baru (housing starts) AS sepanjang Desember 2016 melampaui konsensus pasar. Angka tersebut 5,7% persen di atas level Desember 2015, yang mencapai 1,16 juta.
Investor juga akan terus mencermati keputusan Bank Sentral Eropa untuk mempertahankan suku bunga utamanya tidak berubah dimana suku bunga operasi refinancing utama, suku bunga fasilitas pinjaman marjinal, dan fasilitas deposito masing-masing di level 0,00%, 0,25%, dan -0,40%.
Adapun Tim Riset Samuel Sekuritas menilai para investor cenderung bersikap wait and see menjelang rilis hasil pertemuan bank-bank sentral dan juga inagurasi Donald Trump.
Bagaimana pergerakan IHSG hari ini? Ikuti lajunya hingga penutupan.
Menutup perdagangan hari ini, Senin (23/1/2017), indeks harga saham gabungan (IHSG) turun tipis 0,06% atau 3,34 poin ke level 5.250,97.
Pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) naik tipis 0,04% atau 2,12 poin ke level 5.256,43 menjelang penutupan perdagangan hari ini, Senin (23/1/2017).
Mengawali perdagangan sesi II, IHSG masih melemah tipis dengan turun 0,06% atau 3 poin ke level 5.251,31.
Sepanjang perdagangan hari ini indeks bergerak pada rentang 5.228,29-5.264.
Mengakhiri sesi I perdagangan hari ini, Senin (23/1/2017), indeks harga saham gabungan (IHSG) turun 0,12% atau 6,06 poin ke level 5.248,25.
Menjelang akhir perdagangan sesi I, pelemahan IHSG menipis menjadi 0,06% atau 3,27 poin ke level 5.251,04.
Lima dari sembilan indeks sektoral terpantau menguat dipimpin aneka industri 0,53%.
Sementara itu empat indeks sektoral lainnya melemah dipimpin properti 0,75%.
Pertengahan sesi I, IHSG masih melemah 0,19% atau 0,11 poin ke level 5.244,2.
Tim Riset Sinarmas Sekuritas menilai pergerakan IHSG yang mixed cenderung melemah hari ini disebabkan oleh meningkatnya ketidakpastian dari kebijakan pemerintah baru AS terhadap perdagangan global.
Pelaku pasar cenderung masih bersikap wait and see sambil menganalisa lebih dalam terhadap kebijakan perdagangan AS dan juga reaksi pemerintah baru AS terhadap kekuatan dollar AS.
"Sesuai dengan proyeksi volatilitas IHSG untuk kuartal pertama ini di 5100-5500, kami merekomendasi untuk akumulasi secara bertahap terhadap saham-saham bluechip," paparnya dalam riset.
Selanjutnya, wacana OJK untuk menerapkan kebijakan BAIL IN terhadap perbankan yang beresiko sistemik diperkirakan akan meningkatkan cost of fund beberapa bank besar.
Sentimen positif dari wacana relaksasi syarat KPR terutama minimum Income akan berimbas positif terhadap sektor properti.
Pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) berbalik naik tipis 0,01% atau 0,33 poin ke level 5.254,64 pada awal perdagangan hari ini, Senin (23/1/2017).
Membuka perdagangan hari ini, IHSG dibuka turun 3,68 poin atau 0,07% di level 5.250,63