Bisnis.com, JAKARTA--Bukalapak, Bareksa, dan CIMB-Principal Asset Management menginisiasi distribusi reksa dana pasar uang melalui platform dagang online (e-commerce) bertajuk fitur BukaReksa. Dalam 1,5 minggu setelah softlaunching, 6.000 pemilik akun BukaDompet telah membeli produk investasi tersebut dengan total nilai penyertaan sebesar Rp9,9 miliar.
Fajrin Rasyid, Co-Founder dan CFO Bukalapak, mengatakan BukaReksa merupakan hasil kerjasama antara Bukalapak dengan Bareksa untuk menyediakan wadah investasi bagi lebih dari 11,2 juta pengguna e-commerce ini.
"Kami harap fitur BukaReksa ini dapat menumbuhkan minat para pengguna di Bukalapak untuk berinvestasi reksa dana dengan cara yang mudah, aman dan berkembang,” ujarnya dalam launching Bukareksa di Gedung BEI, Kamis (19/1).
Penggunaan fitur BukaReksa, lanjutnya, ini sangat mudah. Syaratnya, calon investor harus memiliki akun Bukalapak dan memiliki saldo di BukaDompet. Sebelum melakukan investasi, nasabah harus melakukan pengisi formulir dan mendapatkan notifikasi persetujuan pembukaan rekening reksa dana.
Fitur Bukareksa telah diujicoba selama 1,5 minggu. Hasilnya, 6.000 pengguna Bukalapak yang memiliki akun dalam Bukadompet telah membeli produk reksa dana CIMB-Principal Bukareksa Pasar Uang. Nilai pembelian produk yang menawarkan indikasi return sebesar 6,5% per tahun itu tercatat mencapai Rp9,9 miliar.
"Minimal pembelian Rp10.000. Mayoritas masih coba-coba jadi kebanyakan nilai pembelian di bawah Rp100.000 per investor," imbuhnya.
Pada kesempatan yang sama, Co-Founder dan Chairman Bareksa Karaniya Dharmasaputra mengatakan kemudahan akses transaksi investasi reksa dana harus dibarengi dengan akselerasi proses edukasi dan inklusi masyarakat Indonesia. Dengan begitu, produk reksa dana pasar uang makin diminati sebagai alternatif menyimpan dana, selain menabung di bank.
"Bukareksa ini menguntungkan pemilik akun BukaDompet. Kalau dana didiamkan di situ kan interest-nya 0%. Kalau masuk Bukareksa return-nya relatif lebih tinggi dibanding tabungan bank," kata Karaniya.
Ridwan Soetedja, Presiden Direktur PT CIMB-Principal Asset Management, menambahkan indikasi imbal hasil produk reksa dana pasar uang itu mencapai 6,5% per tahun. Reksa dana pasar uang dipilih lantaran dinilai cocok dengan profil risiko investor awam yang relatif rendah.
"Ini produk baru yang kita buat dan eksklusif dijual melalui fitur BukaReksa. Profil risikonya minim dan cocok bagi masyarakat awam,” kata Ridwan.
Hingga akhir 2016, CIMB-Principal AM mengelola dana sebesar Rp5,8 triliun. Dengan perluasan jalur distribusi dan inovasi produk, Ridwan membidik dana kelolaan sebesar Rp9,4 triliun pada akhir tahun ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
_1692301785.jpg?w=80&h=80)
