Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Emas Diprediksi Melemah Mulai Kuartal II/2017

Harga emas pada kuartal II/2017 diprediksi cenderung menurun akibat prospek pengerekan suku bunga Federal Reserve dan aksi ambil untung (profit taking).
Ilustrasi/Bisnis
Ilustrasi/Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA - Harga emas pada kuartal II/2017 diprediksi cenderung menurun akibat prospek pengerekan suku bunga Federal Reserve dan aksi ambil untung (profit taking).

Pada perdagangan Jumat (20/1/2017) pukul 18.19 WIB harga emas gold spot turun 4,62 poin atau 0,38% menuju ke US$1.200,23 per troy ounce. Ini menunjukkan kenaikan 4,58% sepanjang tahun berjalan, setelah tumbuh 8,67% pada 2016.

Pelemahan emas tertekan oleh penguatan dolar. Pada pukul 18.11 WIB indeks dolar terpantau naik 0,3 poin atau 0,3% menuju ke 101,45.

ABN Amro Bank dalam risetnya memaparkan harga emas cenderung bergerak melemah pada peruh pertama tahun ini. Sentimen utama yang memengaruhi ialah turunnya permintaan investor.

"Dari sudut pandang investor, tidak banyak alasan yang memicu mereka untuk memegang emas dalam waktu lama," papar riset yang dikutip Bisnis.com, Jumat (20/1/2017).

Meningkatnya prospek pengerekan suku bunga AS menjadi alasan utama pelemahan emas. Federal Reserve berencana mengerek suku bunga sebanyak tiga kali pada 2017.

Naiknya suku bunga AS membuat dolar menguat, sehingga investor tertarik melakukan aksi profit taking terhadap emas. Harga batu kuning bisa jatuh ke kisaran US$1.046-US$1.100 per troy ounce.

ABN Amro mengungkapkan rerata harga emas pada kuartal I/2017 berada di kisaran US$1.150 per troy ounce. Namun, angka ini bakal terus merosot sampai akhir tahun ke US$1.100 per troy ounce.

Faisyal, analis Monex Investindo Futures, mengatakan reli emas sejak awal 2017 belum mengonfirmasi penguatan dalam jangka panjang. Pasalnya, sentimen yang paling memicu ketidakpastian, yakni Brexit, sudah mulai mereda.

Dalam pidatonya, Perdana Menteri Inggris Theresa May pada Selasa (17/1) bersikap melunak dengan menyatakan akan melakukan negosiasi terkaitbrexit. Sebelumnya, May sempat menegaskan tidak akan berdiskusi masalah ekonomi dengan Uni Eropa, yang membuat pasar menyebut fenomena itu sebagai hard Brexit.

"Untuk jangka panjang, pidato pelantikan Trump menjadi kunci dalam melihat harga emas ke depannya. Bila sang presiden mengupas kembali janji-janjinya saat kemenangan, seperti memangkas pajak dan menggenjot belanja, maka dolar akan semakin perkasa dan emas tertekan," ujarnya.

Pelantikan Donald Trump sebagai Presiden AS akan dilaksanakan di United States Capitol, Washington D.C., Amerika Serikat. Trump akan dilantik sebagai Presiden AS yang ke-45 menggantikan Barack Obama dan memegang tampuk pimpinan Paman Sam sampai 2020.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper