Bisnis.com, JAKARTA – Dolar Amerika Serikat menguat menyusul pernyatan Gubernur The Fed mengenai kenaikan suku bunga acuan secara bertahap tahun ini.
Indeks dolar AS, yang melacak pergerakan greenback terhadap mata uang utama lainnya, ditutup menguat 0,6% atau 0,60 poin ke level 100,93 hinigga Rabu (18/1/2017).
Dalam pidatonya di Commonwealth Club of California di San Francisco, Selasa (18/1/2017) waktu setempat, Gubernur Federal Reserve Janet Yellen mengatakan bahwa kenaikan suku bunga acuan secara bertahap masih masuk akal, didorong oleh inflasi yang mendekati target The Fed serta angka tenaga kerja yang positif.
"Menunggu terlalu lama untuk mulai bergerak menuju suku bunga netral dapat berisiko adanya kejutan buruk ke depannya, seperti inflasi yang terlalu tinggi, ketidakstabilan keuangan, atau keduanya," kata Yellen, seperti dikutip Bloomberg.
"Komentar Yellen ini tidak terlalu baru, tapi hal ini membantu pelaku pasar membeli kembali dolar yang melemah bersama dengan imbal hasil obligasi," kata Shin Kadota, analis valuta asing senior Barclays, seperti dikutip Reuters.
Namun, penguatan dolar AS masih tertahan karena para pelaku pasar berhati-hati sebelum pelantikan Presiden terpilih AS Donald Trump, Jumat pekan ini.
"Namun penguatan dolar tertahan menjelang peresmian Trump. The Fed siap untuk menaikkan suku bunga bertahap, namun kebijakan moneter juga akan tergantung pada rincian kebijakan Trump," lanjut Kadota.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel