Bisnis.com, JAKARTA – Laju indeks dolar Amerika Serikat berhasil rebound pada perdagangan pagi ini, Rabu (18/1/2017), sejalan dengan kembali melemahnya mata uang pound sterling usai mencatatkan kenaikan terbesar dalam dua dekade.
Indeks dolar AS yang mengukur pergerakan kurs dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama dibuka dengan rebound 0,08% atau 0,080 poin di posisi 100,410.
Pergerakannya kemudian menguat 0,21% atau 0,210 poin ke level 100,540 pada pukul 09.53 WIB.
Sementara itu, pergerakan pound terpantau melemah 0,49% atau 0,0061 poin ke US$1,2353 pada pukul 09.46 WIB setelah dibuka stagnan di posisi US$1,2414.
Seperti dilansir Reuters, mata uang pound Inggris mencoba mengkonsolidasikan penguatannya hari ini setelah membukukan penguatan terbesar dalam hampir dua dekade pada sesi perdagangan sebelumnya.
Pada perdagangan Selasa (17/1), nilai tukar pound rebound tajam lebih dari 3% ke US$1,2414, penguatan harian terbesar setidaknya sejak 1998, setelah PM Inggris Theresa May dalam pidatonya menjanjikan pemberian suara parlemen atas kesepakatan Inggris untuk meninggalkan Uni Eropa.
Penguatan pound kemarin menggelombang serta menekan laju dolar yang telah berjuang untuk meraih momentum di tengah keraguan seputar kebijakan stimulus Trump yang menutupi kuatnya data ekonomi AS.
Indeks dolar kemarin ditutup drop 0,84% atau 0,850 poin ke posisi 100,330 menyusul pernyataan Presiden terpilih Donald Trump bahwa penguatan dolar, khususnya terhadap yuan China, membuat perusahaan AS menjadi kurang kompetitif.
Posisi indeks dolar AS
18/1/2017 (Pk. 09.35 WIB) | 100,540 (+0,21%) |
17/1/2017 | 100,330 (-0,84%) |
16/1/2017 | 101,180 (+0,00%) |
13/1/2017 | 101,180 (-0,17%) |
12/1/2017 | 101,350 (-0,42%) |
Sumber: Bloomberg
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel