Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekspor Bijih Dibuka, Harga Nikel Tetap Stabil

Meski keran ekspor bijih nikel mulai dibuka kembali oleh pemerintah Indonesia, pasar komoditas logam ini diprediksi masih tetap stabil karena tingkat suplai yang terbatas.

Bisnis.com, JAKARTA--Meski keran ekspor bijih nikel mulai dibuka kembali oleh pemerintah Indonesia, pasar komoditas logam ini diprediksi masih tetap stabil karena tingkat suplai yang terbatas.

Pada penutupan perdagangan di bursa London Metal Exchange (LME), Senin (16/1), harga nikel turun 190 poin atau 1,82% menjadi US$10.260 per ton.

Andy Wibowo Gunawan, Senior Analyst Mirae Asset Sekuritas Research, mengatakan pemerintah Indonesia memberlakukan peraturan baru yang meringankan larangan ekspor bijih nikel kadar rendah. Ekses beleid ini sempat membuat nikel terjerembab ke bawah US$10.000 per ton.

"Namun, faktor fundamental masih akan menjaga harga nikel stabil di atas US$10.000 per ton pada 2017," tuturnya dalam riset, Selasa (17/1/2017).

Dalam riset berbeda, Ariyanto Kurniyawan dan Gerry Harlan, analis Mandiri Sekuritas, menyebutkan prospek pasar nikel masih dipengaruhi oleh keputusan pemerintah Filipina dalam memberlakukan izin penambangan pada Januari-Februari 2017 dan kebijakan pemerintah Indonesia terhadap ekspor nikel.

Sentimen positif masih membayangi pasar nikel karena Filipina sebagai produsen terbesar di dunia masih akan menahan pasokan. Isu perbaikan lingkungan menjadi alasan pemerintah setempat membatasi proses penambangan.

"Dengan estimasi pasar yang stabil, rerata harga nikel pada 2017-2018 diperkirakan berada dalam kisaran US$10.300-US$10.500 per ton," ujarnya.

Baru-baru ini, harga nikel sempat anjlok akibat ketidakpastian kebijakan ekspor bijih nikel dari Indonesia dan sentimen koreksi dari logam lainnya.

Indonesia pernah menjadi pemasok bijih nikel terbesar ke China, sebelum larangan ekspor pada 2014. Sejak adanya larangan, Filipina mengambil peran sebagai ekspor utama.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Editor : Rustam Agus

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper