Bisnis.com, JAKARTA— Nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup menguat 29 poin ke level 0,22% atau Rp13.333 per dolar AS.
Pergerakan nilai tukar rupiah dibuka melemah tipis 0,02% atau 3 poin ke Rp13.365 per dolar AS pada perdagangan hari ini, Selasa (17/1/2017).
Kemarin, rupiah ditutup melemah 24 poin atau 0,18% ke posisi Rp13.362 per dolar AS.
“Dolar meguat, mata uang counterpart-nya, salah satunya pound melemah (begitu juga) euro. Rupiah melemah atas dolar AS, tapi menguat (terhadap) euro dan pound. Artinya (pelemahan rupiah) ini masalah global yang menyebabkan,” kata Direktur Investa Saran Mandiri Hans Kwee saat dihubungi hari ini, Senin (16/1/2017).
Hans Kwee mengemukakan saat ini pasar menantikan pidato pelantikan Donald Trump sebagai Presiden AS, setelah pidato pada 11 Januari mengecewakan. Karena tidak merinci kebijakan ekonomi yang akan ditempuhnya saat memimpin AS.
Pasar juga tengah menunggu pidato PM Inggris pada 17 Januari, di saat sinyal Hard Brexit mulai membanjiri pasar.
Bagaimana pergerakan rupiah selanjutnya? Ikuti lajunya secara live hingga penutupan..
Nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup menguat 29 poin ke level 0,22% atau Rp13.333 per dolar AS.
Nilai tukar rupiah menguat 0,16% atau 21 poin ke Rp13.341 per dolar AS seiring pergerakan IHSG pada akhir sesi I perdagangan hari ini, Selasa (17/1/2017).
Nilai tukar rupiah menguat 0,10% atau 13 poin ke Rp13.349 per dolar AS pada perdagangan pagi ini, Selasa (17/1/2017).
Nilai tukar rupiah bergerak stagnan di Rp13.362 per dolar AS seiring pergerakan IHSG pada pembukaan perdagangan hari ini, Selasa (17/1/2017).
Pergerakan nilai tukar rupiah dibuka melemah tipis 0,02% atau 3 poin ke Rp13.365 per dolar AS pada perdagangan hari ini, Selasa (17/1/2017).
Dolar Amerika Serikat stagnan hingga akhir perdagangan Senin (16/1/2017) waktu AS atau Selasa pagi WIB, di tengah tekanan pound sterling menyusul kekhawatiran atas hard Brexit.
Indeks dolar AS, yang melacak pergerakan greenback terhadap mata uang utama lainnya, ditutup stagnan pada level 101,18.
Sementara itu, bursa saham Amerika Serikat tidak melakukan aktivitas perdagangan pada Senin karena hari libur menghormati Martin Lutrher King jr.
Pergerakan indeks dolar ini terjadi di tengah merosotnya mata uang pound sterling karena kekhawatiran menjelang pidato Perdana Menteri Inggris Theresa May yang akan merinci rencana Inggris untuk keluar dari pasar tunggal Uni Eropa.
Pound turun di bawah US$1,20 untuk pertama kalinya sejak Oktober, setelah Sunday Times mengatakan PM Inggris siap untuk menarik diri dari perdagangan bebas untuk mendapatkan kemampuan membatasi imigrasi dan melakukan penawaran komersial dengan negara-negara lain.
"Pasar bergerak dalam modus penghindaran risiko," kata Neil Jones, kepala penjualan hedge-fund Mizuho Bank Ltd, seperti dikutip Bloomberg.
"Investor dan korporat di seluruh dunia prihatin dengan prospek hard brexit. Pergerakan pound terbatas dan lemah," lanjutnya.