Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Telkom (TLKM) Kaji Penerbitan Obligasi Sisa PUB

PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk., mengkaji kemungkinan mengenai penerbitan obligasi senilai maksimal Rp5 triliun pada 2017 sebagai sisa dari Penawaran Umum Berkalnjutan (PUB) Rp12 triliun.
Telkom mengkaji kemungkinan mengenai penerbitan obligasi senilai maksimal Rp5 triliun pada 2017. /telkom
Telkom mengkaji kemungkinan mengenai penerbitan obligasi senilai maksimal Rp5 triliun pada 2017. /telkom

Bisnis.com, JAKARTA--- PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk., mengkaji kemungkinan mengenai penerbitan obligasi senilai maksimal Rp5 triliun pada 2017 sebagai sisa dari Penawaran Umum Berkalnjutan (PUB) Rp12 triliun.

Andi Setiawan, Vice President Investor Relation Telkom, mengatakan pilihan tersebut terbuka sebagai alternatif sumber pendanaan eksternal pada 2017.

‘’Kami akan melihat kondisi pasar, makro ekonomi dan sebagainya,’’ katanya ketika dihubungi, Selasa (17/1/2017).

Selain obligasi, Andi menyatakan pihaknya akan menjajaki sumber pendanaan alternatif lainnya seperti pinjaman perbankan. Menurutnya, manajemen perseroan akan mempelajari dan mengambil sumber pendanaan yang paling optimal dan sesuai kebutuhan.

Seperti diketahui, Telkom telah menerbitkan obligasi senilai Rp7 triliun pada 2015. Dari penerbitan tersebut, hasil bersih yang diperoleh sebesar Rp6,98 triliun dimana biaya penawaran umum sebesar Rp15,83 miliar.

Oligasi tersebut menyandang peringkat AAA dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) serta PT Bahana Securities, PT Danareksa Sekuritas, PT Mandiri Sekuritas, dan PT Trimegah Securities Tbk menjadi penjamin emisi.

Obligasi itu terdiri dari 4 seri dimana seri A dengan pokok Rp2,2 triliun bakal jatuh tempo 2022, seri B Rp2,1 triliun jatuh tempo 2025, seri C Rp1,2 triliun jatuh tempo 2030 dan seri D Rp1,5 triliun jatuh tempo 2045.

Berdasarkan catatan Bisnis, pada penerbitan obligasi tahap pertama itu, Telkom mengalami kelebihan permintaan (oversubscribed) hingga 1,6 kali atau mencapai sekitar Rp11,4 triliun. Namun, perusahaan hanya menyerap dana dari investor senilai Rp7 triliun.

Dalam pengumuman terakhirnya di laman Bursa Efek Indonesia, dana hasil penerbitan obligasi itu digunakan untuk keperluan pengembangan usaha senilai Rp6,06 triliun dan akuisisi Rp921,91 miliar

Pengembangan usaha itu terdiri dari bagian broadband, backbone, metro dan RMJ serta IT APP dan support. Selain itu, perseroan dan entitas anak perseroan juga berencana melakukan akuisisi. Entitas anak perseroan itu akan melakukan akuisisi yang dananya diperoleh dari tambahan setoran modal yang sumber dananya diperoleh dari penerbitan obligasi ini.

Penerbitan obligasi Rp7 triliun itu merupakan bagian dari Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) senilai Rp12 triliun. Dengan demikian, Telkom masih memiliki kemungkinan untuk menerbitkan obligasi Rp5 triliun. Namun, sisa plafon PUB itu belum diterbitkan oleh perseroan.

Sebelumnya, Telkom juga menerbitkan obligasi senilai Rp3 triliun pada 2010. Berdasarkan laporan keuangannya disebutkan bahwa dana  yang  diperoleh  dari  hasil  penawaran  umum  obligasi seluruhnya  akan  dipergunakan  untuk  membiayai  belanja modal  yang  meliputi: wave  broadband (pita lebar, softswitching, datakom, teknologi informasi dan lainnya), infrastruktur (backbone, metro  network, regional metro junction, internet protocol, dan system satelit) dan optimasi legacy dan  fasilitas penunjang (fixed wireline dan wireless).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Yodie Hardiyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper