Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

EIA: Harga Minyak Global Naik Sampai 2018

Departemen Energi AS atau U.S. Energy Information Administration (EIA) menyebutkan Harga minyak mengalami tren menanjak sampai 2018.
Harga minyak naik/Ilustrasi
Harga minyak naik/Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA--Departemen Energi AS atau U.S. Energy Information Administration (EIA) menyebutkan Harga minyak mengalami tren menanjak sampai 2018.

Pada perdagangan Jumat (13/1) pukul 14:13 WIB, harga minyak WTI kontrak Februari 2017 berada di posisi US$53,07 per barel, naik 0,06 poin atau 0,11%. Sementara minyak Brent kontrak Maret 2017 bertengger di US$56,08 per barel, meningkat 0,07 poin atau 0,12%.

Dalam laporan bertajuk Short Term Energy Outlook (STEO), EIA memaparkan harga minyak akan bertumbuh dalam dua tahun ke depan.

Rerata harga minyak Brent berturut-turut naik menuju US$53,5 dan US$56,18 pada 2017 serta 2018, dibandingkan 2016 senilai US$43,74 per barel. Sementara harga minyak WTI menjadi US$52,5 dan US$55,18 per barel, dari 2016 di level US$43,22 per barel.

Peningkatan harga terutama didukung oleh peningkatan konsumsi dari 2016 sebesar 95,57 juta barel per hari (bph) menuju 97,2 juta bph pada 2017 dan 98,71 juta bph pada 2018.

Adapun tingkat produksi pada 2016 sejumlah 96,45 juta bph mengembang tipis ke 97,53 juta bph dan 98,86 juta bph pada 2017 serta 2018.

Harga minyak mentah mulai memanas sejak pertengahan tahun lalu dan didukung oleh rencana pemangkasan produksi OPEC pada awal 2017. Sebelumnya, harga minyak sempat menyentuh level terendah dalam 12 tahun terakhir pada Februari 2016.

"Tren harga minyak semakin naik seiring dengan proses keseimbangan suplai dan permintaan. Pada pertengahan 2018 pasar menjadi lebih seimbang," papar EIA dalam laporan yang dikutip Bisnis.com, Jumat (13/1/2017).

Sementara itu, produksi AS turun pada 2016 sebesar 8,9 juta bph, turun 0,5 juta bph dari tahun sebelumnya. Secara bertahap, tingkat produksi kembali naik menuju 9 juta bph dan 9,3 juta bph pada 2017 serta 2018.

Dalam waktu dekat, harga minyak mentah memanas akibat dukungan bertumbuhnya penyulingan minyak di Amerika Serikat. Penggunaan kilang untuk mengolah minyak pada pekan lalu yang berakhir Jumat (6/1) mencapai 17,1 juta barel per hari. Ini merupakan level tertinggi sejak 1989.

Dalam waktu yang sama, stok minyak Paman Sam secara mingguan meningkat 4,09 juta barel menjadi 483,11 juta barel. Adapun tingkat produksi naik 176.000 barel menuju 8,95 juta barel per hari (bph).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper