Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

EMITEN MIGAS: Energi Mega (ENRG) Proyeksi Pendapatan Turun 16,6%

Emiten minyak dan gas afiliasi Grup Bakrie, PT Energi Mega Persada Tbk. (ENRG), memerkirakan pendapatan perseroan hingga akhir tahun ini akan terkoreksi 16,6% year-on-year.
Salah satu lokasi aktivitas bisnis PT Energi Mega Persada Tbk/Energi-mp.com
Salah satu lokasi aktivitas bisnis PT Energi Mega Persada Tbk/Energi-mp.com

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten minyak dan gas afiliasi Grup Bakrie, PT Energi Mega Persada Tbk. (ENRG), memerkirakan pendapatan perseroan hingga akhir tahun ini akan terkoreksi 16,6% year-on-year.

Investor Relations Energi Mega Persada Herwin W. Hidayat menyebu,  proyeksi pendapatan tahun ini mencapai US$520 juta dibandingkan dengan periode 2015 yang mencapai US$624,18 juta.

"EBITDA mencapai lebih US$280 juta, penurunan pendapatan karena harga minyak masih dalam tren turun," ujarnya dalam paparan publik, Rabu (21/12/2016).

Hingga kuartal III/2016, emiten bersandi saham ENRG tersebut mencatatkan penurunan pendapatan 15,9% menjadi US$391,24 juta dari US$456,14 juta.

Tetapi, beban pokok pendapatan juga berhasil ditekan 27,8% menjadi US$332,4 juta dari US$460,13 juta. Sehingga, laba kotor melesat tajam hingga 106 kali lipat menjadi US$58,8 juta dari US$5 juta.

Kendati demikian, perseroan membukukan kerugian penurunan aset US$3,79 juta dan beban denda US$25,46 juta. Sehingga, kerugian bersih perseroan membengkak 28,57% menjadi US$46,9 juta dari US$35,56 juta.

Pada saat bersamaan, EBITDA perseroan mencapai US$207 juta, lebih rendah dari tahun sebelumnya US$339 juta. Periode itu, perseroan telah memproduksi 42,3 milion barrels oil equivalent per day (MBOEPD).

Produksi gas mendominasi sebesar 33,5 MBOEPD dan minyak 8,8 MBOEPD. Pendapatan dari porsi gas meningkat menjadi 76% sebesar US$296 juta dari tahun sebelumnya 66% sebesar US$409 juta.

Adapun, pendapatan dari minyak terus menyusut menjadi 24% sebesar US$95 juta pada kuartal III/2016. Porsi itu kian mengecil dari tahun lalu 34% senilai US$215 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Sukirno
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper