Bisnis.com, Kurs rupiah atas dolar Amerika Serikat melemah pada perdagangan pagi ini, Jumat (9/12/2016).
Rupiah dibuka melemah 64 poin atau 0,48% ke Rp13.351 per dolar AS.
Rupiah saat pasar uang merespons putusan bank sentral Eropa yang emmangkas pembelian obligasi,d an akan dilakukan mulai April 2017.
Putusan yang berseberangan dengan prdiksi pasar tersebut diambil setelah ECB menggelar rapat pada Kamis.
Bagaimana pergerakan rupiah selanjutnya? Ikuti lajunya secara live hingga penutupan.
Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin atau 0,24% ke level Rp13.319 per dolar AS.
Penguatan indeks dolar AS mulai terkikis, rupiah menguat 34 poin ke Rp13.321 per dolar AS
Nilai tukar rupiah melemah 0,32% atau 42 poin ke Rp13.329 per dolar AS seiring pergerakan IHSG pada akhir sesi I perdagangan hari ini, Jumat (9/12/2016).
Rupiah melemah bersama empat mata uang di Asia Tenggara lainnya.
Peso Filipina melemah 0,26%, ringgit Malaysia (-0,08%), dolar Singapura (-0,06%), baht Thailand (-0,04%). Rupiah melemah 36 poin atau 0,27% ke Rp13.323 per dolar AS.
Nilai tukar rupiah melemah 0,38% atau 51 poin ke Rp13.338 per dolar AS seiring pergerakan IHSG pada pembukaan perdagangan hari ini, Jumat (9/12/2016).
Samuel Sekuritas Indonesia memprediksi penguatan rupiah mulai terbatas pada perdagangan Jumat (9/12/2016) terpengaruh penguatan indeks dolar AS.
Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta memaparkan European Central Bank (ECB) memperpanjang stimulus bulanan hingga akhir 2017. Meski demikian, ECB akan memangkas besarannya mulai April 2017.
Hal tersebut langsung direspons oleh pelemahan tajam euro, tetapi di sisi lain imbal hasil bund justru naik tajam. Ini bisa menandakan ketersediaan likuiditas yang lebih lama di tengah rencana kenaikan Fed Rate tetapi dengan kekuatan yang lebih rendah. Adapun, pasar tengah menanti rilis inflasi Tiongkok pagi ini, yang diperkirakan naik tipis.
Sementara itu, rupiah kembali menguat tajam pada perdagangan Kamis seiring dengan aliran dana asing masuk yang konsisten ke SUN. Dia menilai, ruang penguatan rupiah mulai terbatas dan mungkin bisa terpengaruh oleh penguatan tajam indeks dolar AS semalam.
“Sentimen domestik masih positif; realiasasi belanja negara yang capai 85% bisa mendorong pertumbuhan lebih cepat di kuartal IV/2016. Fokus saat ini akan tertuju pada FOMC meeting di tengah minggu depan,” katanya dalam riset.
Kurs rupiah atas dolar Amerika Serikat melemah pada perdagangan pagi ini, Jumat (9/12/2016).
Rupiah dibuka melemah 64 poin atau 0,48% ke Rp13.351 per dolar AS.
Rupiah saat pasar uang merespons putusan bank sentral Eropa yang emmangkas pembelian obligasi,d an akan dilakukan mulai April 2017.
Putusan yang berseberangan dengan prdiksi pasar tersebut diambil setelah ECB menggelar rapat pada Kamis.
Dolar Amerika Serikat ditutup menguat pada perdagangan kemarin, Kamis (8/12/2016).
US Dollar Index, yang mengukur pergerakan mata uang dolar terhadap mata uang utama lainnya, ditutup menguat 0,87% atau 0,87 poin ke level 101,10.
Federal Reserve hampir dipastikan akan menaikkan suku bunga untuk pertama kalinya tahun ini pada pertemuan pekan depan, meskipun masih dilihat sebagai langkah hati-hati terhadap perekonomian.
Investor akan mengawasi indikasi berapa banyak the Fed akan menaikkan suku bunga pada tahun 2017, setelah kemenangan kejutan Donald Trump dalam pemilihan presiden AS pada 8 November meningkatkan harapan terhadap stimulus fiskal yang lebih besar untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.
"Dalam pertemuan terakhir, ada tujuh pejabat the Fed yang memperkirakan tiga atau lebih kenaikan tahun depan," kata Vassili Serebriakov, analis mata uang Credit Agricole, seperti dikutip Reuters.
"Namun, mereka juga menyadari bahwa kenaikan suku bunga memiliki dampak negatif dan mungkin menekan pada pasar perumahan dan otomotif, jadi saya pikir mereka akan berhati-hati untuk tidak mendorong hal tersebut," kata Englander.
Kamis menyusul keputusan tak terduga Bank Sentral Eropa untuk memotong pembelian aset bulanan.
Seperti dilansir Reuters, keputusan European Central Bank (ECB) untuk memotong program pembelian aset bulanan memicu kenaikan imbal hasil obligasi zona euro, yang pada akhirnya mendorong saham perbankan.
"ECB hari ini mengumumkan bahwa mereka akan mulai mengurangi pembelian aset, yang menandakan bahwa ECB mencapai batas yang dapat dilakukan di bawah program pembelian obligasi," kata Craig Erlam, analis OANDA, seperti dikutip Reuters.
Imbal hasil obligasi yang lebih tinggi terlihat mengurangi tekanan pada marjin bank yang telah ditekan oleh perlambatan pertumbuhan ekonomi dan tingkat suku bunga yang rendah.
ECB menyatakan akan memangkas pembelian aset menjadi 60 miliar euro per bulan per April 2017 mendatang dari 80 milyar euro, namun berjanji memberikan stimulus lanjutan untuk membantu pemulihan ekonomi..