Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KURS JISDOR 8 DESEMBER: Terapresiasi ke 13.304, Spot Tinggalkan Level 13.300

Data yang diterbitkan BI pagi ini menempatkan Jisdor pada Rp13.304 per dolar AS, terapresiasi 0,24% atau 32 poin dari posisi 13.336 kemarin.
Rupiah./JIBI-Rachman
Rupiah./JIBI-Rachman

Bisnis.com, JAKARTA - Kurs rupiah menembus Rp13.304 per dolar AS berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) hari ini, Kamis (8/12/2016).

Data yang diterbitkan BI pagi ini menempatkan Jisdor pada Rp13.304 per dolar AS, terapresiasi 0,24% atau 32 poin dari posisi 13.336 kemarin.

Adapun, nilai tukar rupiah pagi ini terpantau menguat 0,34% atau 45 poin ke Rp13.288 per dolar AS pada pukul 10.02 WIB di pasar spot, setelah dibuka dengan penguatan 0,12% atau 16 poin di posisi 13.317.

Pada perdagangan Selasa, rupiah ditutup menguat 0,28% atau 37 poin di level 13.333 per dolar AS.

Sementara itu, laju indeks dolar AS pagi ini melemah 0,16% atau 0,160 poin ke level 100,070 pada pukul 09.52 WIB setelah dibuka turun tipis 0,04% atau 0,040 poin di posisi 100,190.

Samuel Sekuritas Indonesia memprediksi rupiah masih berpeluang menguat pada perdagangan ini, sejalan dengan ruang penguatan surat utang negara yang masih ada.

Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta mengatakan indeks dolar AS kembali terkoreksi hingga dini hari tadi bersamaan dengan turunnya imbal hasil US Treasury serta penguatan tajam S&P 500.

Optimisme terhadap kebijakan ekonomi Trump sepertinya masih terjaga solid sementara kekhawatiran dampak kenaikan Fed rate sudah semakin diantisipasi.

Adapun, fokus saat ini tertuju pada pertemuan ECB yang akan disimpulkan malam nanti. Imbal hasil Bund Jerman yang mulai turun bisa jadi menandakan adanya harapan penambahan atau perpanjangan program pembelian aset oleh ECB yang saat ini dijadwalkan hingga kuartal I/2017.

Sementara itu, rupiah terus menguat hingga Rabu sore bersamaan dengan penguatan tajam SUN yang juga dibarengi oleh penguatan kurs di Asia. Berita buruk dari cadangan devisa yang turun akibat kebijakan stabilisasi rupiah oleh BI sepanjang November 2016, tidak terlalu direspon pasar. Ada kemungkinan hal ini dianggap wajar atau bahkan perlu dilakukan di saat turbulensi di pasar keuangan global meningkat tajam.

“Fokus saat ini masih ke pertemuan ECB yang mana diperkirakan memberikan dampak positif ke rupiah juga stimulus ditambah atau diperpanjang. Ruang penguatan rupiah tersedia sejalan dengan ruang penguatan SUN yang masih ada,” katanya dalam riset.    

 

Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor/Rupiah)

8 Desember

13.304

7 Desember

13.336

6 Desember

13.405

5 Desember

13.516

2 Desember

13.524

 

 

 

 

Sumber: Bank Indonesia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper