Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

DOLAR AS: Rapat ECB & Fed Fokus Pasar, Indeks Turun di Awal Dagang

Indeks dolar AS yang mengukur pergerakan kurs dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama hari ini dibuka turun 0,04% atau 0,040 poin di level 100,190.
Indeks dolar AS melemah di awal dagang./.Bisnis-Abdullah Azzam
Indeks dolar AS melemah di awal dagang./.Bisnis-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks dolar AS melanjutkan pelemahannya pada awal perdagangan hari ini, Kamis (8/12/2016), setelah ditutup turun cukup dalam pada sesi perdagangan sebelumnya.

Indeks dolar AS yang mengukur pergerakan kurs dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama hari ini dibuka turun 0,04% atau 0,040 poin di level 100,190.

Pergerakannya kemudian melemah 0,05% atau 0,050 poin ke level 100,180 pada pukul 08.18 WIB.

Pada perdagangan kemarin (Kamis pagi WIB), indeks dolar ditutup melemah 0,26% atau 0,260 poin ke posisi 100,230.

Seperti dilansir Reuters hari ini, pelemahan dolar AS terjadi seiring penurunan imbal hasil obligasi serta menjelang pertemuan Federal Reserve pekan depan. Bank sentral AS tersebut diharapkan akan menaikkan suku bunga acuannya, namun masih terlihat sikap hati-hati atas ekonomi.

“Dolar AS mengalami penurunan secara luas. Untuk The Fed, pasar memperkirakan akan tetap adanya sikap waspada seiring langkah kenaikan suku bunga,” ujar Greg Anderson, Global Head of FX Strategy dari BMO Capital Markets.

Fokus investor juga tertuju pada pertemuan European Central Bank hari ini demi mendapatkan indikasi kapan bank sentral Eropa tersebut mulai mengurangi pembelian obligasi dalam program quantitative easing (QE). 

Sementara itu, pergerakan mata uang euro terpantau turun tipis 0,01% ke posisi 1,0752 pada pukul 08.29 WIB, setelah ditutup menguat 0,33% menjadi 1,0753 US$/euro pada sesi perdagangan sebelumnya.

 

Posisi indeks dolar AS

8/12/2016

(Pk. 08.18 WIB)

100,180

(-0,05%)

7/12/2016

100,230

(-0,26%)

6/12/2016

100,490

(+0,40%)

5/12/2016

100,090

(-0,67%)

2 Desember

100,770

(-0,27%)

 

 

 

 

 

 

 

Sumber: Bloomberg

 

 

 

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper