Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

HARGA MINYAK 6 DESEMBER: Produksi Rusia ke Level Tertinggi, WTI Anjlok Lagi

Harga minyak mentah dunia terpeleset dari penguatannya pada perdagangan pagi ini (Selasa, 6/12/2016), sejalan dengan laporan kenaikan produksi minyak mentah di hampir setiap wilayah ekspor utama.
Harga minyak kembali anjlok./.
Harga minyak kembali anjlok./.

Bisnis.com, JAKARTA – Harga minyak mentah dunia terpeleset dari penguatannya pada perdagangan pagi ini (Selasa, 6/12/2016), sejalan dengan laporan kenaikan produksi minyak mentah di hampir setiap wilayah ekspor utama.

Berdasarkan data Bloomberg, harga minyak WTI kontrak Januari 2017 melemah 1% atau 0,52 poin ke US$51,27 per barel pada pukul 09.25 WIB, setelah dibuka merosot 1,58% atau 0,82 poin di posisi 50,97.

Pada saat yang sama, patokan Eropa minyak Brent untuk kontrak Februari 2017 turun 0,80% atau 0,44 poin ke level US$54,50, setelah dibuka dengan pergerakan yang sama.

Seperti dilansir Reuters hari ini, produksi minyak mentah naik di hampir setiap wilayah ekspor utama meski OPEC dan Rusia berencana memangkas produksi. Hal ini memicu kekhawatiran akan berlanjutnya kelebihan bahan bakar hingga 2017 yang telah menghantui pasar selama lebih dari dua tahun.

Menurut survei berdasarkan data ekspor dan informasi dari sumber industri, produksi minyak OPEC mengarah ke level tertingginya sebesar 34,19 juta barel per hari (bph) pada November dari 33,82 juta bph pada Oktober.

Sementara itu, Rusia melaporkan produksi minyak harian rata-rata sebesar 11,21 juta bph untuk November, level tertinggi dalam hampir 30 tahun. 

Artinya, OPEC dan Rusia sendiri telah memproduksi hampir separuh jumlah permintaan minyak global, yang melampaui 95 juta bph.  

Laporan tersebut keluar hanya beberapa hari setelah OPEC and Rusia sepakat memangkas produksi pada 2017, yang telah mendorong harga minyak lebih dari 10%, demi mengakhiri kelebihan suplai bahan bakar.

Meski ada perkembangan baru ini, para analis berpendapat harga cenderung tidak akan kembali jatuh ke level sebelum pengumuman kesepakatan yang tercapai pekan lalu tersebut.

“Selain runtuhnya kesepakatan [akibat laporan kenaikan produksi], tidak banyak katalis untuk membalikkan reli baru-baru ini,” papar Bank AS, Morgan Stanley.

Pada perdagangan Senin, harga minyak WTI kontrak Januari 2017 ditutup menguat 0,21% ke US$51,79 per barel, sedangkan minyak Brent untuk pengiriman Februari naik 0,88% ke $ 54,94 per barel.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper