Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

JISDOR 6 DESEMBER: Wow, Kurs Rupiah Terapresiasi 111 Poin ke 13.405

Data yang diterbitkan BI pada pagi ini menempatkan Jisdor pada Rp13.405 per dolar AS, terapresiasi 0,82% atau 111 poin dari posisi 13.516 kemarin.
Kurs tengah BI menguat./.Bisnis-Rachman
Kurs tengah BI menguat./.Bisnis-Rachman

Bisnis.com, JAKARTA - Kurs rupiah menembus Rp13.405 per dolar AS berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) hari ini, Selasa (6/12/2016).

Data yang diterbitkan BI pada pagi ini menempatkan Jisdor pada Rp13.405 per dolar AS, terapresiasi 0,82% atau 111 poin dari posisi 13.516 kemarin.

Adapun, nilai tukar rupiah pagi ini terpantau menguat 0,24% atau 32 poin ke Rp13.408 per dolar AS pada pukul 09.56 WIB di pasar spot, setelah dibuka dengan penguatan 0,26% atau 35 poin di posisi 13.405.

Pada perdagangan Senin, rupiah ditutup menguat 0,53% atau 72 poin di level 13.440 per dolar AS.

Sementara itu, indeks dolar AS yang mengukur pergerakan dolar terhadap sejumlah mata uang utama pagi ini berbalik turun tipis 0,01% atau 0,010 poin ke level 100,080 pada pukul 09.52 WIB setelah dibuka dengan kenaikan 0,06% atau 0,060 poin di posisi 100,150.

Samuel Sekuritas Indonesia memprediksi peluang rupiah melanjutkan penguatannya pada perdagangan hari ini.

Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta memaparkan efek tularan dari hasil referendum Italia, yang diikuti pengunduran diri PM, terbukti terbatas.

Walaupun sempat menekan mayoritas pasar Asia kemarin pagi, imbal hasil obligasi Italia 10 tahun justru mampu bertahan di bawah 2% dan mayoritas indeks saham Eropa menguat.

Sementara, itu indeks dolar AS juga melanjutkan pelemahannya hingga dini hari tadi bersamaan dengan penguatan harga minyak mentah yang berlanjut. Adapun, fokus minggu ini tertuju pada hasil pertemuan ECB Kamis malam yang jika stimulusnya ditambah atau diperpanjang akan menjaga optimisme global.

Rupiah yang sempat melemah di pembukaan Senin mengikuti pelemahan kurs di Asia, berhasil menguat tajam menjelang penutupan akibat aliran dana masuk asing yang besar. Sehari sebelumnya BI kembali menyatakan akan adanya dana repatriasi tax amnesty yang mencapai Rp100 triliun pada Desember 2016.

Secara umum penguatan harga minyak serta pelemahan dolar akan membuka ruang apresiasi rupiah. Risiko global diperkirakan mereda pasca referendum Italia dan dengan kenaikan FFR target tengah Desember 2016 mendatang yang sudah hampir sempurna difaktorkan oleh pasar global.

“Dari domestik unjuk rasa yang berlangsung damai yang dibarengi penangkapan pelaku terduga makar menandai upaya pamungkas pemerintahan Jokowi mengatasi gejolak politik dalam negeri. Rupiah berpeluang melanjutkan penguatannya pada hari ini,” katanya dalam riset.

 

Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor/Rupiah)

6 Desember

13.405

5 Desember

13.516

2 Desember

13.524

1 Desember

13.582

30 November

13.563

 

 

 

 

 

 

 

 

Sumber: Bank Indonesia

 

 

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper