Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

INDEKS BEI 6 DESEMBER: Efek Reli Bursa Global dan Rupiah, IHSG Bertahan Positif Hingga Akhir Sesi I

Di akhir sesi I, IHSG naik 0,09% atau 4,93 poin ke level 5.273,24, setelah dibuka dengan penguatan 0,22% atau 11,68 poin di level 5.279,98.
IHSG
IHSG

Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) bertahan di zona hijau pada akhir sesi I perdagangan hari ini, Selasa (6/12/2016).

Di akhir sesi I, IHSG naik 0,09% atau 4,93 poin ke level 5.273,24, setelah dibuka dengan penguatan 0,22% atau 11,68 poin di level 5.279,98.

Sepanjang perdagangan hari ini IHSG telah bergerak pada kisaran 5.269,27 - 5.288,91.

Sebanyak 163 saham menguat, 126 saham melemah, dan 249 saham stagnan dari 538 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Lima dari sembilan indeks sektoral IHSG bergerak positif dengan support utama dari sektor finansial yang menguat 0,75% dan sektor industri dasar yang naik 0,48%.

Adapun, empat sektor lainnya bergerak negatif dipimpin oleh sektor konsumen yang melemah 0,45%. 

Sejalan dengan penguatan IHSG, pergerakan mayoritas indeks saham lainnya di Asia Tenggara turut menguat. Indeks FTSE Malaysia KLCI menguat 0,22%, indeks FTSE Straits Time Singapura naik 0,19%, indeks SE Thailand menguat 0,24%, sedangkan indeks PSEi Filipina melemah 0,29%.

Samuel Sekuritas Indonesia memprediksi peluang IHSG untuk rebound pada perdagangan hari ini.

Riset Samuel Sekuritas memaparkan bursa Wall Street ditutup menguat semalam, dengan kenaikan terjadi pada saham – saham berbasis teknologi dan keuangan. Hal tersebut didorong oleh sentimen utama, yang berasal dari Italia, di mana para voters menolak referendum konstitusional.

Data ekonomi AS, ISM Non Manufacturing Composite, berhasil naik ke 57,2 pada November 2016 dari Oktober yang 54,8. Hal tersebut semakin menguatkan indikasi menguatnya perekonomian AS, dan semakin memperbesar kemungkinan berlanjutnya kenaikan Fed Rate pada tahun depan.

Sama halnya dengan bursa AS, semalam mayoritas bursa Eropa menguat. Selain sentimen yang berasal dari Italia, data Retail Sales Zona Eropa juga menguat sebesar 2,4%YoY untuk bulan November 2016 kemarin, sehingga turut meningkatkan optimisme dan confidence para pelaku pasar. Sementara itu, harga minyak dunia juga bergerak rally mengikuti keputusan OPEC mengenai pemangkasan produksi.

Dari regional Asia, mayoritas bursa utama dibuka menguat, seiring dengan penguatan pada bursa global. Diperkirakan hari ini IHSG berpeluang untuk menguat. “Selain dari sentimen positif bursa global, peluang terbukanya penguatan rupiah juga turut menjadi sentimen positif,” papar riset tersebut.

Adanya pernyataan BI bahwa akan adanya dana repatriasi tax amnesty yang mencapai Rp100 triliun pada bulan Desember ini, serta tren rally nya harga minyak dunia, dapat mendorong penguatan rupiah terhadap dolar AS.

“Selain itu, kami juga melihat bahwa mulai meredanya suhu politik pasca ditangkapnya para pelaku terduga makar, serta aksi demonstrasi yang damai turut mengurangi gejolak dan meningkatkan confidence para investor terhadap pasar saham domestik.”

Nilai tukar rupiah terpantau masih menguat 0,51% atau 69 poin ke Rp13.371 per dolar AS pada pukul 12.03 WIB.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper