Bisnis.com, JAKARTA – Harga minyak mentah dunia tergelincir dari penguatannya pada perdagangan hari ini (Jumat, 2/12/2016), seiring aksi jual para investor setelah Brent menyentuh level tertingginya dalam 16 bulan ditopang optimisme seputar kesepakatan pemangkasan produksi oleh OPEC.
Berdasarkan data Bloomberg, harga minyak WTI kontrak Januari 2017 melemah 0,88% atau 0,45 poin ke US$50,61 per barel pada pukul 13.04 WIB, setelah dibuka turun 0,10% atau 0,05 poin di posisi 51,01.
Pada saat yang sama, patokan Eropa minyak Brent untuk kontrak Januari 2017 merosot 1,26% atau 0,68 poin ke level US$53,26, setelah dibuka turun 0,11% atau 0,06 poin di posisi 53,88.
Seperti dilansir Reuters hari ini, para analis saat ini mengalihkan perhatian mereka pada implementasi kesepakatan tersebut oleh organisasi negara-negara pengekspor minyak (OPEC) dan Rusia untuk mengkoordinasikan pemangkasan produksi.
“Sepertinya akan dapat tercapai, asalkan pihak-pihak yang terkait dengan kesepakatan produksi terakhir teguh dengan komitmen mereka, yang secara historis telah menjadi hambatan terhadap kemajuan kesepakatan,” papar ANZ Bank.
Menurut BMI Research, isu seputar komitmen dan kepatuhan serta menguatnya sektor minyak shale AS dapat menyebabkan adanya risiko penurunan yang lebih besar.
Perusahaan riset tersebut mempertahankan prediksi untuk harga minyak mentah Brent di kisaran US$55 per barel pada 2017, karena level suplai yang berlebih dan kapasitas cadangan dalam OPEC.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel