Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rapat OPEC: Naik 7%, Harga Minyak WTI Bidik US$50

Harga minyak mentah berpeluang mencapai level US$50 per barel apabila rapat OPEC menghasilkan kesepakatan pemangkasan produksi sebesar 700.000 barel per hari untuk mengatasi surplus suplai di pasar.
/Ilustrasi
/Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA--Harga minyak mentah berpeluang mencapai level US$50 per barel apabila rapat OPEC menghasilkan kesepakatan pemangkasan produksi sebesar 700.000 barel per hari untuk mengatasi surplus suplai di pasar.

Pada perdagangan Rabu (30/11) pukul 18:58, harga minyak WTI kontrak Januari 2017 berada di posisi US$48,72 per barel, naik 3,49 poin dan 7,72%%. Sementara minyak Brent kontrak Januari 2017 bertengger di US$50,1 per barel, meningkat 3,72 poin atau 8,02%.

Deddy Yusuf Siregar, Analis Asia Tradepoint Futures, mengatakan rapat resmi OPEC pada 30 November 2016 di Wina, Austria, sangat sentif terhadap kelangsungan harga minyak mentah di pasar. Sebagian besar anggota optimis pertemuan tersebut dapat mencapai kesepakatan yang signifikan.

Sebelumnya, OPEC sudah bergerak ke arah kesepakatan pemangkasan produksi dalam pertemuan di Aljazair pada 28 September 2016. Organisasi menyatakan bakal memotong produksi hingga 700.000 barel per hari menuju ke 32,5 juta--33 juta barel per hari.

Namun, belum semua anggota menyepakati karena adanya masalah yang mendera masing-masing negara. Alhasil mereka tetap memacu jumlah pasokan baru.

"Masih ada berita negatif perihal Iran dan Irak yang tetap mempertahankan kuota produksi. Sementara sebagian anggota sepakat memangkas produksi sebesar 700.000--800.000 barel per hari," tuturnya kepada Bisnis.com, Rabu (30/11/2016).

Menurutnya kesepakatan pemangkasan produksi akan langsung memberikan dampak positif terhadap harga, sekalipun pembatasan belum diimplementasikan. Pasalnya, OPEC belum pernah menahan pasokan dalam 8 tahun terakhir, sehingga perjanjian pembatasan suplai bakal direspon baik oleh pasar.

Dengan proyeksi OPEC bakal memangkas produksi, dan kemudian diikuti oleh negara produsen lainnya, pasar minyak mentah mulai terangkat dari kondisi surplus. Sampai akhir 2016, lanjut Deddy, harga minyak WTI masih berpeluang menyentuh level US$50 per barel.

Menteri Energi Arab Saudi Khalid Al-Falih, mengungkapkan OPEC semakin mendekati kesepakatan membatasi produksi minyak. Arab setuju untuk membatasi suplai baru meskipun Iran, sebagai saingan utama, hanya akan melakukan pembekuan produksi.

Komentar Falih dinilai sebagai kompromi positif setelah sebelumnya Arab bersikeras agar Iran ikut serta dalam pemangkasan produksi minyak mentah.

Kini OPEC berfokus pada pengurangan produksi hingga 1 juta barel per hari untuk mencapai 32,5 juta barel per hari. Pada Oktober 2016, 14 negara anggota OPEC menghasilkan 33,64 juta barel per hari.

Menteri Energi Aljazair Nouredine Bouterfa menyampaikan bahwa pihaknya mengusulkan pemangkasan produksi hingga 1,1 juta barel per hari bagi anggota OPEC dan penurunan suplai 600.000 barel per hari bagi negara non-OPEC.

Proposal ini akan disampaikan pada rapat 30 November. Bila anggota OPEC menyetujuinya, Bouterfa optimis harga minyak mentah sampai akhir 2016 dapat mencapai US$60 per barel, dan tahun depan stabil di kisaran US$50--US$55 per barel.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper