Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mandiri Investasi Gandeng Citi Indonesia Pasarkan Reksa Dana Syariah Offshore

Mandiri Manajemen Investasi menggandeng Citi Indonesia untuk memasarkan produk Mandiri Global Sharia Equity Dollar. Kerjasama tersebut diharapkan dapat mendongkrak dana kelolaan reksa dana syariah offshore itu dari US$10 juta menjadi sekitar US$20 juta-25 juta dalam enam bulan ke depan.nn
Muhammad Hanif, Direktur Utama Mandiri Manajemen Investasi. /Bisnis.com
Muhammad Hanif, Direktur Utama Mandiri Manajemen Investasi. /Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - Mandiri Manajemen Investasi menggandeng Citi Indonesia untuk memasarkan produk Mandiri Global Sharia Equity Dollar.

Kerjasama tersebut diharapkan dapat mendongkrak dana kelolaan reksa dana syariah offshore itu dari US$10 juta menjadi sekitar US$20 juta-25 juta dalam enam bulan ke depan.

Muhammad Hanif, Direktur Utama Mandiri Manajemen Investasi, mengungkapkanr eksa dana Mandiri Global Sharia Equity Dolar 100% berinvestasi di pasar saham luar negeri, seperti di Amerika Serikat, Uni Eropa, dan Jepang.

Selama ini, kata Hanif, reksa dana yang diluncurkan sejak awal Agustus 2016 ini baru dipasarkan kepada investor institusi di Tanah Air. Untuk memperluas distribusi produk ini kepada investor ritel, Mandiri Investasi menggandeng Citi Indonesia sebagai agen penjual sekaligus bank kustodian.

“Kolaborasi ini akan membangun sinergi yang kuat. Kami konsentrasi dulu dengan Citi untuk menjangkau nasabah ritel pemilik dana dalam denominasi dolar AS," kata Hanif, Rabu (30/11/2016).

Mandiri Investasi juga terus menjajaki peluang menjaring investor institusi, terutama perusahaan asuransi yang memiliki kewajiban dalam dolar AS. Kantor cabang di Singapura pun akan dioptimalkan untuk memasarkan produk tersebut.

"Targetnya sekitar US$20 juta-25 juta dalam enam bulan. Kami konservatif sambil melihat kinerja dan timing, karena volatilitas pasar sedang tinggi, jadi jangan terlalu agresif," imbuhnya.

Mengutip riset JP Morgan, Hanif memaparkan dana dalam US$ yang ada di Indonesia hampir 70% ditempatkan dalam deposito bank. Selebihnya, diinvestasikan dalam bentuk obligasi valas. Kondisi itu, antara lain disebabkan oleh minimnya pilihan produk investasi berdenominasi dolar.

Akibatnya, dana kelolaan reksa dana denominasi dolar AS di industri manajer investasi hanya mencapai total US$810,07 juta atau sekitar Rp10,77 triliun dengan acuan kurs Rp13.300/US$. Jumlah tersebut relatif kecil dibandingkan dengan dana kelolaan reksa dana rupiah yang tercatat Rp313,78 triliun hingga akhir Oktober 2016.

Di Mandiri Investasi, dana kelolaan berdenominasi dolar AS diestimasi sebesar Rp500 miliar-600 miliar dari total dana kelolaan reksa dana yang mencapai Rp30,09 triliun.

Batara Sianturi, Chief Executive Officer Citi Indonesia, optimistis produk reksa dana Mandiri Global Sharia Equity Dolar akan membuka akses diversifikasi aset nasabah Citigold di pasar saham global.

"Kami harap reksa dana ini bisa menjadi alternatif investasi yang menguntungkan nasabah dan mendukung investasi syariah di Indonesia," ucapnya.

Head of Retail Bank Citi Indonesia Harsya Prasetyo mengatakan nasabah Citi sangat tertarik dengan produk-produk investasi berbasis syariah. Pada tahun ini saja, dana kelolaan global syariah fund Citi Indonesia meningkat 71%.

"Kita punya nasabah yang memiliki dana dalam dolar AS. Kebanyakan memang pegang deposito. Bagi yang profil risikonya tinggi, cocok untuk masuk equity global fund," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ana Noviani
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper