Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perusahaan Jepang, Glico Fokus Garap Bisnis Consumer Goods di Indonesia

Perusahaan raksasa asal Jepang Glico Group Worldwide kini tengah memperkuat posisi di Asia, khususnya Asia Tenggara untuk bisnis consumer goods. Dalam tiga tahun terakhir Glico telah membuka industri pengolahan snack dan es krim.
ilustrasi/glico.com
ilustrasi/glico.com

Bisnis.com, JAKARTA-- Perusahaan raksasa asal Jepang Glico Group Worldwide kini tengah memperkuat posisi di Asia, khususnya Asia Tenggara untuk bisnis consumer goods. Dalam tiga tahun terakhir Glico telah membuka industri pengolahan snack dan es krim.

Seperti yang dikutip Bisnis.com pada Minggu (20/11/2016) dari laman resmi perusahaan, Glico mulai ekspansi di Thailand sejak 1970. Pada April 1970, Grup Glico membuka industri pengolahan snack dan coklat dengan nama Thai Glico Co. Ltd. Adapun nilai investasi perusahaan ini saat itu 20 juta bath atau investasi 49% dari total investasi.

Untuk mendukung manufaktur di Thailand, maka pada Juli 2012, dibuka kantor representative dari Thai Glico Co. Ltd di Vietnam. Tak berhenti sampai disitu. Pada April 2014, Glico pun membuka kantor representative dari Thai Glico Co. Ltd di Malaysia.

Lalu pada Juni 2015, Grup Glico ini melahirkan Glico Frozen Co. Ltd. di Bangkok dengan nilai investasi 2 miliar baht. Setelah sukses di Thailand, Malaysia dan Vietnam, maka Glico pun gencar ekspansi ke Indonesia.

Pada September 2013, Grup Glico melalui Ezaki Glico membentuk perusahaan patungan bersama Wings Grup. Perusahaan patungan ini bernama PT Glico-Wings. Ezaki Glico pun menanam investasi 50% pada perusahaan manufaktur dan distribusi snack ini.

Pada April 2014, membuka industri manufaktur dan distribusi snack dan coklat atas nama PT Glico Indonesia.

Dalam laporan keuangan 2016 yang berakhir pada Maret 2016, penjualan bersih konsolidasi Glico mencapai 338,43 miliar yen setara US$3 miliar, atau tumbuh 5,9% dari posisi 319,39 miliar yen pada periode yang sama tahun sebelumnya.

"Promosi bisnis global akan fokus ke Asia. Investasi perusahaan akan fokus di Vietnam, Indonesia dan Asia bagi lainnya, di samping China dan Thailand," kutip Bisnis, Minggu (20/11/2016) dari laporan keuangan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper