Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BEI Sambangi AS, Dorong Emiten Dual Listing

Bursa Efek Indonesia (BEI) mendorong emiten Indonesia melakukan pencatatan ganda untuk menarik minat investor korporasi asing.
Bursa Efek Indonesia/JIBI-Rahmatullah
Bursa Efek Indonesia/JIBI-Rahmatullah

Bisnis.com, JAKARTA - Bursa Efek Indonesia (BEI) mendorong emiten Indonesia melakukan pencatatan ganda untuk menarik minat investor korporasi asing.

Saat ini BEI dan 10 emiten mendatangi bursa efek di Amerika Serikat. Rencana ini pernah didengungkan bursa pada September 2016. Tujuannya, mengajak perusahaan-perusahaan yang sudah tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk mempelajari pencatatan di bursa lain (dual listing).

Tito Sulistio, Direktur Utama Bursa Efek Indonesia, mengatakan dalam kunjungannya ke bursa di AS terlihat investor AS sangat yakin terhadap masa depan return yang tinggi dari saham-saham di BEI. Investor juga percaya terhadap program amnesti pajak yang mampu mengecilkan defisit anggaran.

“Mereka sangat percaya Presiden Joko Widodo akan serius memperbaiki tata kelola bukan hanya manajemen fiskal, melainkan tata kelola pemerintahan yang bersih,” kata Tito lewat pesan singkat pada Kamis (27/10/2016). 

Menurutnya, BEI menawarkan return tinggi untuk memikat investor jangka panjang. Juga menawarkan keunikan dari perusahaan yang tercatat di BEI. Sepanjang tahun berjalan ini indeks harga saham gabungan sudah meningkat 17,94%.

“Dengan beberapa alasan, sejumlah investor institusi besar belum bisa masuk ke Indonesia. Kalau pun masuk minim sekali, hanya tes saja. Tapi, mereka senang dengan hasilnya,” ujar Tito.

Menurutnya, masalah investor institusi asing yang belum dapat berinvestasi di pasar modal Indonesia dapat dipecahkan bila ada emiten asal Indonesia dual listing di bursa AS. Dana investor tersebut dapat diinvestasikan ke saham asal Indonesia.

“Akhirnya, seperti dipancing. Mereka akan melirik pasar Indonesia dan emiten yang lain. Sambil berharap supaya Standard & Poor’s bisa percaya menaikkan peringkat Indonesia ke investment grade,” tutur Tito.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper