Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BURSA CHINA 25 OKTOBER: Ancaman Irak Tekan Saham Energi, Indeks Shanghai Melemah

Indeks Shanghai Composite melemah 0,07% atau 2,12 poin ke level 3.126,13 pada pukul 09.17 WIB, setelah dibuka turun tipis 0,01% atau 0,28 poin ke posisi 3.127,97.
Bursa China/ilustrasi-Reuters
Bursa China/ilustrasi-Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan bursa saham China terpantau berada di zona merah pada perdagangan pagi ini, Selasa (25/10/2016), terdorong oleh pelemahan saham perusahaan energi akibat melorotnya harga minyak mentah dunia.

Indeks Shanghai Composite melemah 0,07% atau 2,12 poin ke level 3.126,13 pada pukul 09.17 WIB, setelah dibuka turun tipis 0,01% atau 0,28 poin ke posisi 3.127,97.

Dari 1.177 saham yang terdaftar pada indeks Shanghai Composite, 486 di antaranya menguat, 584 melemah, sedangkan 107 saham bergerak stagnan.

Saham PetroChina Co. Ltd., perusahaan minyak dan gas besar di China, yang melemah 0,40% menjadi penekan utama indeks Shanghai pagi ini.

Sementara itu, saham China Communications Construction Co. Ltd. drop 2,79%, China Railway Group Ltd. merosot 2,33%, dan China Petroleum & Chemical Corp. melandai 0,79%.

Pada saat yang sama, pergerakan indeks CSI 300 di Shenzen yang berisi saham-saham bluechip juga melemah 0,03% atau 1,11 poin ke level 3.366,46.

Sebelumnya indeks CSI dibuka turun hanya 0,10 poin di level 3.367,48.

Adapun, nilai tukar mata uang yuan terpantau juga melemah tipis 0,003% ke posisi 6,7754 per dolar AS pada pukul 09.34 WIB.

Seperti dilaporkan sebelumnya, harga minyak mentah ditutup melemah setelah Irak - negara penghasil terbesar kedua OPEC - mengancam akan menggagalkan rencana untuk menstabilkan pasar jika tidak dikecualikan dari rencana penurunan produksi.

Pada perdagangan kemarin, minyak West Texas Intermediate untuk pengiriman Desember ditutup melemah 0,7% ke level US$50,52 per barel, sedangkan minyak Brent untuk pengiriman Desember turun 0,6% ke posisi US$51,46 per barel.

Berdasarkan data Bloomberg, pergerakan minyak WTI dan Brent masih terpantau melemah pagi ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper