Bisnis.com, JAKARTA - PT Lippo Karawaci Tbk. mencatat kelebihan permintaan atau oversubscribed sebesar 3,5 kali atas penerbitan obligasi senilai US$425 juta.
Obligasi ini bertenor 10 tahun dan menjadikannya sebagai obligasi obligasi tenor sepuluh yang pertama dari sektor properti Indonesia.
Ketut Budi Wijaya, Presiden Direktur Lippo Karawaci, mengatakan total permintaan mencapai US$1,5 miliar. Obligasi baru ini menurutnya akan digunakan untuk melunasi obligasi jatuh tempo 2020 sebesar US$403 juta yang memiliki tingkat kupon 6,125%. Adapun, tingkat kupon obligasi baru sebesar 6,75%, lebih kecil 25 bps dari perkiraan semula.
Dia mengimbuhkan penerbitan obligasi yang jatuh tempo pada 2026 itu telah mendapat peringkat Ba3 dari Moody's, B+ dari Standard & Poor's, dan BB- dari Fitch Ratings. Obligasi ini diserap oleh investor dari Asia Pasifik dengan alokasi 69% sedangkan sisanya diserap investor dari Eropa, Timur Tengah, dan Afrika.
"Ini adalah kedua kalinya kami masuk ke pasar finansial tahun ini dengan sukses yang mencerminkan kepercayaan para investor atas kekuatan dan model bisnis kami yang seimbang dan berkelanjutan, " jelasnya dalam keterangan tertulis, Selasa (25/10/2016).
Dalam penerbitan obligasi ini, Bank of America Merril Lynch, BNP Paribas, dan Deutsche Bank bertindak sebagai Joint Global Coordinator. Tiga bank tersebut bersama Citigroup, Credit Suisse, dan UBS jug bertindak sebagai Joint Bookrunners.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
