Bisnis.com, JAKARTA – Dolar Amerika Serikat menguat menyusul melemahnya euro serta pernyataan hawkish dari pejabat Federal Reserve mengenai rencana kenaikan suku bunga acuan AS pada penutupan perdagangan Kamis atau Jumat pagi.
Bloomberg Dollar Index, yang mengukur pergerakan mata uang dolar terhadap 10 mata uang utama dunia lainnya ditutup menguat 0,45% atau 5,44 poin ke poin ke posisi 1.203,16.
Seperti dilansir Reuters, ketua The Fed wilayah New York William Dudley dalam pidatonya hari Rabu menyatakan bahwa bank sentral AS kemungkinan akan menaikkan suku bunga akhir tahun ini jika ekonomi AS tetap mendukung.
Data ekonomi AS pada hari Kamis menunjukkan bahwa penjualan rumah melonjak pada bulan September setelah dua bulan berturut-turut menurun menyusul meningkatnya jumlah pembeli rumah pertama, yang menunjuk ke momentum yang mendasari perekonomian.
Euro jatuh ke level terendah empat bulan terakhir terhadap dolar AS setelah Bank Sentral Eropa memutuskan tetap mempertahankan dan tidak menaikkan suku bunga acuan.
Gubernur ECB Mario Draghi dalam pidatonya hari Kamis mengisyaratkan bahwa Bank Sentral Eropa mungkin tidak akan menghentikan program quantitative easingnya tanpa tapering terlebih dahulu, yang menunjukkan bahwa stimulus kemungkinan akan berjalan hingga setelah Maret 2017.
Euro turun 0,45% terhadap dolar AS ke US$1,0925 per euro, setelah sebelumnya jatuh hingga US$1,0916, terendah sejak 24 Juni.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel