Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Akuisisi Pabrik Semen, Semen Indonesia (SMGR) Siap Rilis Obligasi

PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. berencana menerbitkan obligasi pada paruh pertama 2017 untuk mendanai akuisisi beberapa pabrik semen yang berlokadi di dalam negeri dan di luar negeri.

Bisnis.com, JAKARTA -- PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. berencana menerbitkan obligasi pada paruh pertama 2017 untuk mendanai akuisisi beberapa pabrik semen yang berlokasi di dalam negeri dan di luar negeri.

Rizkan Chandra, Direktur Utama Semen Indonesia, mengatakan perseroan masih menghitung jumlah obligasi yang akan diterbitkan. Pasalnya, perusahaan bersandi saham SMGR itu masih menghitung valuasi beberapa pabrik semen yang akan diakuisisi.

Kendati demikian, dia mengestimasi jumlah obligasi yang akan diterbitkan tidak akan melampaui Rp5 triliun. "Kami akan pakai laporan 2016, jadi kami tunggu dulu sampai closing di Desember," jelasnya di Jakarta, Rabu malam (12/10/2016).

Untuk diketahui, ekspansi anorganik Semen Indonesia dengan mengakuisisi pabrik semen lain bukan yang pertama. Pada 2012, Semen Indonesia mencaplok 70% saham Thang Long Cement Joint Stock Company (TLCC) Vietnam senilai Rp1,5 triliun.

Rizkan menerangkan, akuisisi pabrik semen baru akan menjadi motor pertumbuhan penjualan, baik penjualan domestik maupun mancanegara. Dia tak menampik salah satu target pabrik semen yang akan diakuisisi berlokasi di Myanmar. Sebelumnya sejak 2013 lalu Semen Indonesia telah menjajaki ekspansi ke Myanmar dengan menyiapkan dana hingga US$200 juta.

Sementara itu, hingga akhir tahun ini Semen Indonesia membidik penjualan ekspor sebanyak 1 juta ton, melonjak posisi tahun lalu sebanyak 300.000 ton. Beberapa negara tujuan ekspor Semen Indonesia antara lain Vietnam, Filipina, dan Timor Leste.  "Sampai sekarang saja sudah 600.000 ton, permintaanya makin banyak," ujarnya.

Secara umum, Semen Indoensia menargetkan penjualan tahun ini sebesar 4%. Rizkan optimistis pertumbuhan penjualan bisa dicapai karena tren penjualan di semester ekdua mulai meningkat. Adapun, sepanjang paruh pertama tahun ini, volme penjualan hanya tumbuh 1,2% menjadi 12,37 juta ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rivki Maulana
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper