Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan harga minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) terpantau menguat pada awal perdagangan hari ini, Senin (10/10/2016), seiring prediksi kenaikan jumlah impor oleh India.
Kontrak berjangka CPO untuk Desember 2016, kontrak teraktif di Bursa Malaysia, menguat 0,43% atau 11 poin ke level 2.572 ringgit per ton pada pukul 09.58 WIB.
Harga minyak sawit sebelumnya dibuka dengan kenaikan 0,27% atau 7 poin ke posisi 2.568.
Seperti dilansir Bloomberg hari ini, jumlah impor minyak sawit oleh India diperkirakan naik untuk pertama kalinya dalam lima bulan sejalan dengan menyusutnya persediaan dan melonjaknya permintaan menjelang musim festival yang memacu para penyuling dan pedagang untuk meningkatkan pembelian.
Berdasarkan perkiraan rata-rata para Analis dalam survey Bloomberg, impor India naik 2,1% menjadi 800.000 metrik ton pada September dibandingkan dengan setahun sebelumnya, kenaikan pertama sejak April.
Sementara itu, total pembelian minyak sayur menanjak 12% menjadi 1,36 juta ton dan persediaan minyak goreng turun menjadi 2,06 juta ton pada 1 September dari 2,51 juta ton pada 1 Januari.
“Kenaikan impor minyak sawit terjadi karena berkurangnya persediaan,” ujar Nagaraj Meda, Direktur Pelaksanan TransGraph Consulting.
Permintaan di India biasanya meningkat selama festival Hindu yang berlangsung mulai dari September hingga November di saat terdapat lebih banyak orang yang mengkonsumsi makanan goreng.
Pergerakan Harga CPO Kontrak Desember 2016
Tanggal | Level | Perubahan |
10/10/2016 (Pk. 09.58 WIB) | 2.572 | +0,43% |
7/10/2016 | 2.561 | -0,70% |
6/10/2016 | 2.579 | +0,90% |
5/10/2016 | 2.556 | -1,69% |
4/10/2016 | 2.600 | -1,37% |
Sumber: Bloomberg
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel