Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kurs Dolar AS Diperdagangkan Bervariasi

Kurs dolar AS diperdagangkan bervariasi terhadap mata uang utama lainnya pada Jumat (7/10/2016) atau Sabtu (8/10/2016) , setelah laporan penggajian (payrolls) nonpertanian negara itu keluar lebih lemah dari yang diharapkan.
Karyawan menghitung pecahan uang dolar Amerika di Jakarta./Antara
Karyawan menghitung pecahan uang dolar Amerika di Jakarta./Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Kurs dolar AS diperdagangkan bervariasi terhadap mata uang utama lainnya pada Jumat (7/10/2016) atau Sabtu (8/10/2016) , setelah laporan penggajian (payrolls) nonpertanian negara itu keluar lebih lemah dari yang diharapkan.

Total gaji pekerja nonpertanian AS naik 156.000 pada September, lebih rendah dari perkiraan pasar 176.000, dan tingkat pengangguran naik tipis menjadi lima persen, menurut Departemen Tenaga Kerja AS, Jumat (7/10/2016).

Laporan penggajian nonpertanian AS telah diawasi secara ketat oleh investor untuk mendapatkan petunjuk lebih dari langkah Federal Reserve selanjutnya.

Meskipun angka terbaru itu di bawah harapan, Presiden Fed Cleveland, Loretta Mester mengatakan Jumat bahwa laporan pekerjaan adalah "kuat," menambahkan saatnya bagi bank sentral AS untuk menaikkan suku bunga.

Beberapa pejabat Fed mengatakan awal pekan ini bahwa ada alasan yang kuat untuk menaikkan suku bunga, dan bank sentral tidak harus menunda kenaikan suku bunga.

Pada akhir perdagangan New York, euro naik menjadi 1,1173 dolar AS dari 1,1153 dolar AS, dan pound Inggris turun menjadi 1,2441 dolar AS dari 1,2638 dolar AS. Dolar Australia turun menjadi 0,7577 dolar AS dari 0,7584 dolar AS.

Dolar dibeli 103,21 yen Jepang, lebih rendah dari 104,08 yen di sesi sebelumnya. Dolar AS turun tipis menjadi 0,9792 franc Swiss dari 0,9806 franc Swiss, dan naik ke 1,3273 dolar Kanada dari 1,3212 dolar Kanada, demikian Xinhua.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Nancy Junita
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper