Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Batu Bara Meroket, Adaro Energy (ADRO) Tak Kerek Produksi

Penguatan harga batu bara yang diproyeksi menembus level US$70 per ton pada akhir tahun tak membuat PT Adaro Energy Tbk. (ADRO) mengerek produksi.
Presdir Adaro Energy Garibaldi Boy Thohir saat berkunjung ke redaksi Bisnis Indonesia, Kamis (15/10)/JibiPhoto-Endang Muchtar
Presdir Adaro Energy Garibaldi Boy Thohir saat berkunjung ke redaksi Bisnis Indonesia, Kamis (15/10)/JibiPhoto-Endang Muchtar

Bisnis.com, JAKARTA--Penguatan harga batu bara yang diproyeksi menembus level US$70 per ton pada akhir tahun tak membuat PT Adaro Energy Tbk. (ADRO) mengerek produksi.

Direktur Utama PT Adaro Energy Tbk. (ADRO) Garibaldi Thohir menilai harga batu bara tidak dapat diprediksi maupun dikontrol. Perseroan hanya mampu mengontrol kondisi internal dengan cara terus melakukan efisiensi.

"Supaya bisa tetap mempertahankan posisi keuangan yang solid di tengah kondisi pasar yang sulit. Adaro tidak akan menaikkan produksi tahun ini, tetap 52-54 juta ton," katanya kepada Bisnis.com, Rabu (5/10/2016).

Emiten bersandi saha ADRO itu tidak menaikkan produksi batu bara lantaran demi terjaminnya pasokan kebutuhan jangka panjang. Terutama, kebutuhan bagi pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) milik Adaro yang membutuhkan batu bara.

Hingga paruh pertama tahun ini, ADRO telah merealisasikan produksi 25,86 juta ton atau stagnan dari periode yang sama tahun lalu 25,88 juta ton. Hingga Juni 2016, harga batu bara ADRO telah meningkat 20% dari US$48 per ton menjadi US$60 per ton.

Dari bursa komoditas, harga batu bara kontrak Desember 2016 di Rotterdam telah melesat 70,99% sepanjang tahun berjalan ke level US$73,10 per metrik ton. Level tersebut menjadi harga tertinggi sejak akhir 2014.

Pada perdagangan Rabu (5/10/2016), harga batu bara kontrak Desember 2016 di bursa Rotterdam menguat 0,14% sebesar 0,1 poin. Sepanjang September, harga batu bara melesat 11,08% sebesar 6,80 poin ke level US$68,15 per metrik ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Sukirno
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper