Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

HARGA EMAS: Turun, Tertekan Penguatan di Pasar Ekuitas

Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir turun pada Jumat (30/9/2016) Sabtu (1/10/2016) pagi WIB, tertekan penguatan di pasar ekuitas AS.
Harga emas berjangka turun di Divisi COMEX New York Mercantile Exchange./Antara
Harga emas berjangka turun di Divisi COMEX New York Mercantile Exchange./Antara

Bisnis.com, CHICAGO -  Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir turun pada Jumat (30/9/2016) Sabtu (1/10/2016) pagi WIB, tertekan penguatan di pasar ekuitas AS.

Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Desember turun US$8,9 atau 0,67%  menjadi US$1.317,1  per ounce.

Emas berada di bawah tekanan karena indeks Dow Jones Industrial Average naik 204 poin atau 1,13%  pada pukul 19.00 GMT. Para analis mencatat bahwa ketika ekuitas membukukan keuntungan, logam mulia biasanya turun karena investor mencari tempat yang aman, sebaliknya ketika ekuitas AS membukukan kerugian maka logam mulia biasanya naik.

Para analis mencatat bahwa pasar memiliki volatilitas karena penyelesaian Deutsche Bank pada Kamis, tetapi yang sebagian besar hilang pada Jumat dan perdagangan kembali normal, mendorong para investor menjauh dari aset "safe haven" logam mulia.

Namun, logam mulia dicegah dari kejatuhan lebih lanjut karena indeks dolar AS turun 0,08%  menjadi 95,45 pada pukul 19.00 GMT. Indeks adalah ukuran dari dolar terhadap sekeranjang mata uang utama.

Emas dan dolar biasanya bergerak berlawanan arah, yang berarti jika dolar naik maka emas berjangka akan jatuh, karena emas yang diukur dengan dolar menjadi lebih mahal bagi investor.

Sebuah laporan yang dirilis oleh Departemen Perdagangan AS pada Jumat menunjukkan pendapatan dan pengeluaran pribadi menunjukkan inflasi meningkat, tapi persis di median konsensus.

Laporan tersebut menunjukkan pendapatan pribadi meningkat 0,2%, pengeluaran konsumen tidak berubah, dan Indeks Harga PCE meningkat 0,1%.

Analis mencatat bahwa tidak adanya inflasi yang kuat memberikan "hawks" pada amunisi lebih lanjut Federal Reserve AS menuju pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) November.

Para analis memperkirakan Fed akan menaikkan suku bunga dari 0,50 ke 0,75 selama pertemuan FOMC Desember. Menurut alat Fedwatch CME Group, probabilitas tersirat saat ini untuk menaikkan suku bunga dari 0,50 ke 0,75 adalah 10%  pada pertemuan November 2016, dan 62%  pada pertemuan Desember 2016.

Perak untuk pengiriman Desember naik 2,6 sen, atau 0,14% menjadi  US$19,214  per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari turun US$2,7  atau 0,26%  menjadi  US$1,034.5 per ounce.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Martin Sihombing
Sumber : ANTARA/Xinhua
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper