Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

NILAI TUKAR: Jelang Akhir Periode I Tax Amnesty, Rupiah Bertahan di Bawah 13.000

Nilai tukar rupiah ditutup melemah pada perdagangan hari ini, Kamis (29/9/2016)
Seorang petugas bank memeriksa sejumlah uang./.Reuters
Seorang petugas bank memeriksa sejumlah uang./.Reuters

Bisnis.com, JAKARTA — Nilai tukar rupiah ditutup melemah pada perdagangan hari ini, Kamis (29/9/2016).

Rupiah ditutup melemah 15 poin atau 0,12% di level Rp12.972 per dolar AS setelah diperdagangkan pada kisaran  Rp12.933 – Rp13.005 per dolar AS.

Rupiah sebelumnya dibuka menguat 0,08% atau 10 poin ke 12.947

Pada perdagangan kemarin, rupiah juga ditutup melemah tipis 2 poin atau 0,02% ke Rp12.957 per dolar AS.

Walaupun melemah, rupiah masih bertahan di bawah level Rp13.000 di tengah derasnya arus uang masuk lewat tax amnesty. Rupiah meninggalkan level 13.000 sejak 27 September 2016.

Kepala Riset Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra mengatakan penguatan rupiah ke bawah level 13.000 ini terjadi karena perkembangan tax amnestiy menjelang akhir tahap pertama serta peluang kebijakan pemangkasan suku bunga Bank Indonesia, karena inflasi dalam negeri masih stabil namun rendah.

“Masih terbuka peluang untuk pemangkasan lanjut untuk mensimulasi ekonomi. (Tapi harus ada aksi) meredam penguatan rupiah berlebihan karena tax amnesty. Pelaku bisnis tak ingin kalau penguatan dan pelemahan rupiah terlalu cepat akibat aliran masuk. Masih ada support 12.800, dan resisten 13.200-13.300,” kata Ariston saat dihubungi hari ini, Kamis (29/9/2016).

Pelemahan nilai tukar rupiah terjadi di saat mayoritas mata uang di kawasan Asia Tenggara bergerak melemah. Hanya ringgit Malaysia yang menguat 0,39%, sedangkan dolar Singapura melemah 0,31%, baht Thailand melemah 0,17%, dan peso Filipina melemah 0,09%.

Sementara itu, indeks dolar AS terpantau menguat 0,12% atau 0,114 poin ke level 95,545 pada pukul 16.24 WIB, setelah dibuka dengan pelemahan tipis 0,06% atau 0,055 poin ke 95,463.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper