Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan harga minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) terpantau berbalik melemah pada awal perdagangan hari ini, Rabu (28/9/2016), setelah sempat menguat akibat dampak anjloknya harga minyak mentah
Kontrak berjangka CPO untuk Desember 2016, kontrak teraktif di Bursa Malaysia, melemah 0,30% atau 8 poin ke level 2.655 ringgit per ton pada pukul 09.59 WIB.
“Penurunan performa minyak kedelai pada Senin serta menyempitnya diskon minyak sawit terhadap kedelai menambah tekanan pada harga [minyak sawit],” kata Chandran Sinnasamy, Direktur Eksekutif di LT International Futures, Kuala Lumpur, seperti dilansir Bloomberg (27/9).
Harga minyak sawit sebelumnya dibuka dengan penguatan 0,11% atau 3 poin ke posisi 2.666 akibat dampak anjloknya harga minyak mentah yang mempengaruhi kinerja ringgit Malaysia.
Nilai tukar ringgit Malaysia terpantau melemah 0,32% ke 4,1388 pada pukul 10.14 WIB setelah dibuka turun 0,24% ke 4,1355 per dolar AS.
Pada perdagangan Selasa (27/9), harga minyak WTI kontrak November kemarin ditutup drop 2,74% atau 1,26 poin ke US$44,67, sedangkan patokan Eropa minyak Brent untuk kontrak November berakhir anjlok hampir 3% ke US$45,97 per barel.
Pelemahan harga minyak mentah diketahui dapat menekan prospek ekspor minyak Malaysia yang memperoleh sebagian pendapatannya dari sumber yang terkait dengan energi.
Pergerakan Harga CPO Kontrak Desember 2016
Tanggal | Level | Perubahan |
28/9/2016 (Pk. 09.59 WIB) | 2.655 | -0,30% |
27/9/2016 | 2.663 | -1,92% |
26/9/2016 | 2.715 | +1,46% |
23/9/2016 | 2.676 | -1,80% |
22/9/2016 | 2.725 | +1,79% |
Sumber: Bloomberg
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel