Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan harga minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) terpantau melemah pada awal perdagangan hari ini, Selasa (27/9/2016), seiring dampak lonjakan harga minyak mentah yang mempengaruhi kinerja mata uang ringgit Malaysia.
Kontrak berjangka CPO untuk Desember 2016, kontrak teraktif di Bursa Malaysia, melemah 0,77% atau 21 poin ke level 2.694 ringgit per ton pada pukul 10.03 WIB.
Harga minyak sawit sebelumnya dibuka turun 0,55% atau 15 poin ke posisi 2.700.
Sementara itu, nilai tukar ringgit terpantau berbalik menguat 0,10% ke 4,1287 pada pukul 10.17 WIB setelah dibuka turun tipis 0,03% ke 4,1339 per dolar AS.
Nilai tukar ringgit terhadap dolar AS menguat menyusul dampak melonjaknya harga minyak mentah yang mendorong prospek bagi eksportir minyak.
Pada perdagangan Senin (26/9), harga minyak WTI kontrak November ditutup melonjak 3,26% atau 1,45 poin ke US$45,93, sedangkan patokan Eropa minyak Brent untuk kontrak November berakhir melejit 3,18% atau 1,46 poin ke US$47,35 per barel.
Penguatan harga minyak mentah diketahui dapat mendorong prospek ekspor minyak Malaysia yang memperoleh sebagian pendapatannya dari sumber yang terkait dengan energi.
Pergerakan Harga CPO Kontrak Desember 2016
Tanggal | Level | Perubahan |
27/9/2016 (Pk. 10.03 WIB) | 2.694 | -0,77% |
26/9/2016 | 2.715 | +1,46% |
23/9/2016 | 2.676 | -1,80% |
22/9/2016 | 2.725 | +1,79% |
21/9/2016 | 2.677 | -0,59% |
Sumber: Bloomberg
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel