Bisnis.com, JAKARTA — Nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup menguat 40 poin atau 0,31% ke Rp13.041 per dolar AS setelah diperdagangkan pada kisaran Rp13.029 – Rp13.103 per dolar AS.
Rupiah dibuka menguat tipis 0,04% atau 5 poin ke 13.076 per dolar AS pada perdagangan awal pekan ini, Senin (26/9/2016).
Pada akhir pekan lalu, rupiah di pasar spot ditutup melemah tipis 7 poin atau 0,05% di level Rp13.081 per dolar AS setelah diperdagangkan pada kisaran Rp13.047 – Rp13.109 per dolar AS.
Menjelang penutupan perdagangan, rupiah bahkan masih mampu menguat. Namun pada akhirnya ditutup di zona merah.
“(Laju rupiah) dijagain BI, (agar penguatan) tak terlalu kencang. (Karena) ekonomi bisa terpengaruh. (Jika dolar melemah yang menyebabkan rupiah menguat), impor bisa naik lagi,” kata Kiswoyo, Analis Recapital Securities saat dihubungi Jumat (23/9/2016).
Pelemahan nilai tukar rupiah terjadi saat mata uang lainnya di kawasan Asia Tenggara juga bergerak melemah.
Dolar Singapura melemah 0,14%, sedangkan baht Thailand melemah 0,15%, peso Filipina melemah 0,48%, dan ringgit Malaysia melemah 0,24%.
Sementara itu, indeks dolar AS terpantau naik tipis 0,04% atau 0,034 poin ke level 95,482 pada pukul 16.21 WIB. Indeks dolar AS bergerak fluktuarif di kisaran sempit.
Seperti diketahui indeks dolar AS melemah, setelah bank sentral AS (Federal Reserve) dalam rapat dua harinya (20-21 September 2016) memutuskan tidak menaikkan suku bunga (Fed Funds Rate).
Bagaimana pergerakan rupiah hari ini? Ikuti lajunya hingga penutupan.
Nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup menguat 40 poin atau 0,31% ke Rp13.041 per dolar AS setelah diperdagangkan pada kisaran Rp13.029 – Rp13.103 per dolar AS.
Nilai tukar rupiah masih berfluktuasi terbatas dan saat ini berbalik menguat 0,12% atau 16 poin ke level Rp13.065 per dolar AS.
Sepanjang hari ini, rupiah bergerak pada rentang Rp13.065-Rp13.103 per dolar AS.
Pergerakan rupiah yang fluktuatif terjadi saat kurs Asia bergerak variatif cenderung melemah.
Nilai tukar rupiah melemah tipis 0,03% atau 4 poin ke 13.085 per dolar AS seiring pergerakan IHSG pada akhir sesi I perdagangan hari ini, Senin (26/9/2016).
Nilai tukar rupiah masih berfluktuasi terbatas pada kisaran Rp13.069-Rp13.096 per dolar AS. Saat ini, rupiah terpantau kembali melemah tipis 0,05% atau 7 poin ke Rp13.088 per dolar AS. Pelemahan ini terjadi saat mata uang Asia lainnya cenderung ditransaksikan terdepresiasi terhadap dolar AS.
Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta menilai anjloknya harga minyak di akhir pekan lalu dapat mengurangi dorongan penguatan rupiah pada perdagangan hari ini.
Dikemukakan, indeks dolar AS berhasil stabil pasca diumumkannya data PMI manufaktur AS yang buruk. Penguatan dolar AS terbantu oleh anjloknya harga minyak mentah menyusul spekulasi bahwa kesepakatan untuk membatasi produksi antara negara OPEC dan non-OPEC belum akan terjadi dalam waktu dekat. Selain itu, fokus investor juga tertuju ada debat capres AS pertama yang diadakan nanti malam.
Pada perdagangan Jumat, harga minyak WTI kontrak November ditutup anjlok 3,97% atau 1,84 poin ke US$44,48, sedangkan patokan Eropa minyak Brent untuk kontrak November berakhir drop 3,69% atau 1,76 poin ke US$45,89 per barel.
Nilai tukar rupiah terpantau kembali menguat meski tipis sebesar 0,02% atau 3 poin ke 13.078 per dolar AS seiring pergerakan IHSG pada awal perdagangan hari ini, Senin (26/9/2016).
Nilai tukar rupiah berbalik melemah tipis 0,07% atau 9 poin ke 13.090 per dolar AS seiring pergerakan IHSG pada pembukaan perdagangan hari ini, Senin (26/9/2016).
Pergerakan nilai tukar rupiah dibuka menguat tipis 0,04% atau 5 poin ke 13.076 per dolar AS pada perdagangan awal pekan ini, Senin (26/9/2016).
