Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Minyak Masih Rentan, Iran Dukung Stabilisasi Global

Iran menyatakan dukungan terhadap langkah apapun untuk menstabilkan pasar minyak global dan mengangkat harga.
 Kapal tanker/Ilustrasi
Kapal tanker/Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA--Iran menyatakan dukungan terhadap langkah apa pun untuk menstabilkan pasar minyak global dan mengangkat harga. Masalah surplus suplai membuat komoditas tersebut dibayangi tren bearish.

Pada penutupan perdagangan Jumat (16/9), harga minyak West Texas Intermediate (WTI) kontrak Oktober 2016 turun 0,88 poin atau 2% menjadi US$43,03 barel. Sementara itu, harga minyak Brent kontrak November 2016 merosot 0,82 poin atau 1,76% menjadi US$45,77 per barel.

Presiden Iran Hassan Rouhani menyatakan negaranya mendukung langkah apa pun untuk menstabilkan pasar minyak global sekaligus mengangkat harga. Pasalnya, penurunan harga berbahaya bagi seluruh pihak, terutama negara-negara produsen.

"Kami menyambut langkah-langkah yang bertujuan untuk menstabilkan pasar dan meningkatkan harga berdasarkan prinsip keadilan, kewajaran, dan kuota yang sama rata bagi semua produsen minyak," paparnya seperti dikutip dari Reuters, Minggu (18/9/2016).

Pernyataan Rouhani mengacu pada acara International Energy Forum, 26-28 September 2016. Dalam agenda tersebut, OPEC dan negara produsen lainnya berjanji untuk membicarakan pembatasan produksi melalui rapat informal.

International Energy Forum direncanakan melibatkan 73 negara yang menyumbang sekitar 90% pasokan minyak mentah dan gas alam global. Namun, secara historis pemotongan level produksi tidak mudah disepakati oleh seluruh anggota komite OPEC.

Iran merupakan produsen ketiga terbesar OPEC yang memacu produksi setelah pencabutan sanksi ekspor pada Januari 2016. Sebelumnya, mereka menolak untuk bergabung dalam upaya pembekuan produksi apa pun untuk mengembalikan pasarnya yang hilang.

Di sisi lain, salah satu sumber Reuters mengatakan OPEC kemungkinan bakal menghidupkan kembali pembicaraan mengenai pembekuan produksi minyak ketika bertemu negara non-OPEC di Aljazair.

Arab Saudi dan Rusia telah menyetujui pada bulan ini untuk bekerja sama membenahi pasar minyak dengan membatasi produksi ke depan.

Meskipun demikian, Sekretaris Jenderal OPEC Mohammed Barkindo mengatakan, rapat anggota bersama dengan produsen minyak non-OPEC di Aljazair merupakan pertemuan informal untuk diskusi. Artinya, rapat tidak akan fokus pada pengambilan keputusan.

"Ini akan menjadi pertemuan informal, bukan untuk membuat keputusan," ujar Barkindo.

Pernyataan Barkindo mengecilkan peluang adanya hasil konkret dalam pertemuan di Aljazair. Padahal, sejumlah produsen menyatakan akan turut serta menstabilkan pasar minyak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper