Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Peningkatan Penjualan Mobil di China Topang Penguatan Harga Karet

Harga karet melanjutkan kenaikan seiring dengan melemahnya mata uang yen dan naiknya penjualan mobil di China.

Bisnis.com, JAKARTA--Harga karet melanjutkan kenaikan seiring dengan melemahnya mata uang yen dan naiknya penjualan mobil di China.

Pada penutupan perdagangan Selasa (13/9) harga karet kontrak Februari 2017 di Tokyo Commodity Exchange menguat 0,59% atau 0,90 poin menuju 153,90 yen (US$1,505) per kilogram. Sebelumnya, melemah 3,65% atau 5,80 poin menjadi 153 yen (US$1,501) per kg.

Gu Jiong, analis perusahaan broker Yutaka Shoji, menyampaikan menguatnya data ekonomi China menjadi sentimen positif penguat harga karet. Penjualan mobil di Negeri Panda pada Agustus 2016 meningkat 24,3% (y-o-y) sebanyak 2.071.043 unit.

Pembelian mobil berpenumpang mencapai 1.795.512 unit, atau naik 26,4%. Adapun penyerapan mobil komersial seperti truk dan pick up tumbuh 12% menjadi 275.531 unit.

Di sisi lain, kekhawatiran hujan yang meluas di wilayah produsen karet terbesar seperti Thailand mengganggu proses penyadapan. Alhasil sektor suplai terhambat dan mendukung kenaikan harga.

Departemen Meteorologi Thailand memaparkan hujan deras bakal memasuki wilayah selatan, termasuk Provinsi Southern sebagai area perkebunan utama.

"Membaiknya data China dan hambatan cuaca menjadi sentimen positif yang menguatkan harga karet," tuturnya seperti dikutip dari Bloomberg, Selasa (13/9/2016).

Pada Selasa (13/9) pukul 18:40 WIB, mata uang yen mengalami koreksi 0,42 poin atau 0,41% menuju 102,28 per dolar AS. Turunnya nilai yen turut memicu naiknya permintaan terhadap komoditas karet.

JP Morgan dalam publikasi risetnya memaparkan, harga karet cenderung menurun dan stagnan hingga semester II/2018. Alasannya, meski sisi suplai mulai stabil, segi permintaan mengalami pelemahan.

Harga karet sampai akhir 2016 diperkirakan senilai 145,3 yen per kg, turun 7,16% dari tahun sebelumnya sejumlah 155,7 per kg. Adapun harga pada 2017 dan 2018 stagnan di posisi 155 yen per kg.

Kebangkitan harga yen cenderung tertahan oleh penguatan mata uang yen. Morgan memprediksi mata uang Negeri Sakura senilai 118,5 yen per dolar AS pada 2016, serta 110 yen per dolar AS pada 2017 dan 2018.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper