Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tiphone Mobile: Pengambialihan Saham Simpatindo Transaksi Biasa

PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk. menegaskan proses pengambilalihan saham PT Simpatindo Multi Media merupakan transaksi bisnis biasa antarperusahaan swasta sesuai prosedur dan atura yang berlaku.

Bisnis.com,  JAKARTA -- PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk. menegaskan proses pengambilalihan saham PT Simpatindo Multi Media merupakan transaksi bisnis biasa antarperusahaan swasta sesuai prosedur dan atura yang berlaku.

Semuel Kurniawan, Corporate Secretary Tiphone Mobile Indonesia, mengatakan pengambialihan Simpatindo oleh perseroan merupakan transaksi business-to-business biasa antaraperusahaan swasta. Perseroan melakukan pengambilalihan untuk memperkuat pangsa pasarnya di bidang distribusi voucher telepon seluler di Indonesia.

Simpatindo yang bergerak di bidang perdagangan dan distribusi produk Telkomsel dan Telkom Flexi, menurut Semuel, bukanlah anak usaha PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. atau BUMN lain.

“Aksi korporasi yang kami lakukan selalu kami laporkan ke Otoritas Jasa Keuangan dan Bursa Efek Indonesia, termasuk proses akuisisi Simpatindo. Semua dilakukan secara transparan dan sesuai aturan yang berlaku di pasar modal dan di Indonesia," katanya dalam siaran pers yang terbit pada Jumat (9/9/2016).

Dalam keterbukaan informasi pada 26 Januari 2015, perseroan menjelaskan mengenai pembelian dan pengalihan waran atas penerbitan 50.000 saham baru dalam Simpatindo yang ditandatangani pada 22 Januari 2015.

Dalam transaksi non-material itu, harga pembelian waran sebesar US$32 juta. Total harga pelaksanaan waran untuk memperoleh 50.000 saham baru Simpatindo sebesar Rp50 miliar.

Semuel mengatakan harga pengambilalihan telah ditetapkan melalui harga wajar dengan pertimbangan bisnis dan valuasi yang disepakati kedua pihak. Menurutnya, pengambilalihan saham Simpatindo telah meningkatkan kinerja perseroan dan memberikan nilai tambah bagi pemegang saham.

Pada semester I/2016, pendapatan bersih emiten bersandi saham TELE itu naik 42% menjadi Rp12,89 triliun dari semester I tahun lalu (year-on-year /y-o-y).

Penaikan tersebut sebagian besar disumbang dari pendapatan bisnis voucher, sebesar 78%. Segmen bisnis voucher dan kartu perdana pada paruh pertama tahun ini mendulang pendapatan Rp10,01 triliun, meningkat 87,1% y-o-y.

"Peningkatan  pendapatan tersebut merupakan dampak perluasan jaringan distribusi  yang dilakukan perseroan, salah satunya melalui anak usaha perseroan, yakni Simpatindo," ucap Semuel.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper