Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

MINYAK SAWIT: Jumlah Persediaan Malaysia Diprediksi Turun ke Level Terendah

Menurut prediksi rata-rata dalam survey Bloomberg yang terdiri dari pengusaha perkebunan, pedagang, dan analis, jumlah persediaan turun 7,9% menjadi 1,63 juta ton pada Agustus dibandingkan dengan sebulan sebelumnya atau terendah sejak Maret 2011.

Bisnis.com, JAKARTA – Jumlah persediaan minyak sawit di Malaysia diperkirakan jatuh ke level terendah sejak 2011 sejalan dengan melonjaknya permintaan untuk minyak nabati yang digunakan dalam segala hal, mulai dari mie instan hingga bahan pembersih, di negara-negara termasuk India dan China.

Menurut prediksi rata-rata dalam survey Bloomberg yang terdiri dari pengusaha perkebunan, pedagang, dan analis, jumlah persediaan turun 7,9% menjadi 1,63 juta ton pada Agustus dibandingkan dengan sebulan sebelumnya atau terendah sejak Maret 2011.

Sementara itu, produksi minyak sawit mentah diperkirakan naik 6,9% menjadi 1,7 juta ton dan jumlah ekspor melonjak 21% menjadi 1,67 juta ton, tertinggi sejak Oktober 2015.

Pergerakan harga minyak sawit memasuki tren kenaikannya bulan lalu di saat permintaan untuk minyak goreng yang paling banyak digunakan di dunia ini melonjak menjelang festival pertengahan musim gugur di China dan perayaan Diwali di India.

Di lain sisi, jumlah persediaan di Indonesia dan Malaysia - produsen minyak sawit teratas di dunia – menyusut seiring peningkatan pengiriman di tengah melambatnya pemulihan produksi akibat dampak musim kemarau yang dipicu oleh El Nino.

“Pasar tidak tahu seberapa ketat jumlah persediaan sebelumnya hingga permintaan menunjukkan kenaikan yang sangat kuat,” ujar Ivy Ng, Kepala perkebunan regional di CIMB Investment Bank Bhd., seperti dilansir Bloomberg hari ini.

Ditambahkan olehnya, tingkat permintaan menjelang festival Diwali pada akhir Oktober akan menjaga kestabilan ekspor pada September.

Malaysian Palm Oil Board dijadwalkan akan merilis data resmi minyak sawit Malaysia pada 13 September.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper