Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

HARGA MINYAK: Stok Minyak Mentah AS Diprediksi Naik, WTI Terpeleset

Harga minyak West Texas Intermediate untuk pengiriman Oktober melemah 63 sen atau 1,3% ke posisi US$46,35 per barel di New York Mercantile Exchange dengan volume perdagangan 18% di bawah rata-rata 100 hari terakhir.
Harga minyak melemah./.tambang.co
Harga minyak melemah./.tambang.co

Bisnis.com, JAKARTA– Harga minyak mentah turun ke level terendah dalam dua pekan terakhir menjelang laporan pemerintah Amerika Serikat yang diperkirakan menunjukkan stok minyak mentah meningkat, sementara itu penguatan dolar AS membebani komoditas.

Harga minyak West Texas Intermediate untuk pengiriman Oktober melemah 63 sen atau 1,3% ke posisi US$46,35 per barel di New York Mercantile Exchange dengan volume perdagangan 18% di bawah rata-rata 100 hari terakhir.

Sementara itu, Brent untuk kontrak Oktober yang berakhir Rabu, menurun 89 sen atau 1,8% ke US$48,37 per barel di ICE Futures Europe exchange yang berbasis di London.

Satu survei Bloomberg sebelum laporan Badan Administrasi Energi AS (EIA) memperkirakan pasokan minyak mentah kemungkinan naik 1,3 juta barel pekan lalu.

Sementara itu, Bloomberg Dollar Spot Index, yang mengukur greenback terhadap 10 mata uang utama, naik 0,7% ke level tertinggi sejak 5 Agustus di tengah memuncaknya spekulasi bahwa The Fed akan menaikkan suku bunga tahun ini setelah pernyataan Fed Ketua Janet Yellen pekan lalu.

"Dolar akan terus naik dan komoditas cenderung terus bergerak melemah," kata Thomas Finlon, direktur Energy Analytics Group LLC kepada Bloomberg.

Ia melanjutkan, pasokan minyak mentah akan meningkat karena masuk ke musim turnaround.

Sebelumnya, data EIA menunjukkan persediaan minyak mentah AS meningkat 2,5 juta barel ke 523,6 juta barel per 19 Agustus. Stok minyak mentah berada pada tingkat musiman tertinggi dalam lebih dari dua dekade terakhir.

Kilang minyak merencanakan program pemeliharaan pada September dan Oktober ketika permintaan bahan bakar lebih rendah. Selama lima tahun terakhir, produksi kilang minyak turun rata-rata 1,2 juta barel per hari pada bulan Juli hingga Oktober.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper