Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PANIN ASSET MANAGEMENT: Suku Bunga the Fed Belum Akan Naik September. Ini Alasannya

PT Panin Aset Management memprediksi suku bunga the Fed belum akan naik pada September ini, melainkan pada November atau Desember 2016.

Bisnis.com, JAKARTA— PT Panin Aset Management memprediksi suku bunga the Fed belum akan naik pada September ini, melainkan pada November atau Desember 2016.

Dalam risetnya yang dipublikasikan Selasa (30/8/2016), Direktur Panin Aset Management Rudiyanto menyatakan pidato Bank Sentral AS tentang kenaikan suku bunga the Fed pada September 2016 diprediksi belum akan terjadi. Dia memandang, ada dua indikator perekonomian utama yang digunakan Bank Sentral AS sebagai pertimbangan dalam perubahan suku bunga yakni tingkat pengangguran di bawah 5% dan inflasi pada level 2%.

Berdasarkan data Juli 2016, tingkat pengangguran dan inflasi adalah masing-masing 4,9% dan 0,8%. Meski tingkat pengangguran telah mencapai target, tingkat inflasi masih dibawah target 2%. Tingkat inflasi di AS bisa meningkat karena harga minyak yang sudah rebound sejak awal tahun namun masih sulit untuk menembus US$50 per barrel karena lemahnya permintaan dan banyaknya supply.

Selain itu, pada 8 November 2016 akan dilakukan pemilihan Presiden AS sehingga posisi yang mungkin adalah wait and see. “Untuk itu, prediksi Panin Asset Management untuk kenaikan suku bunga the Fed adalah pada sekitar bulan November atau Desember bukan September seperti yang diperkirakan,” paparnya dalam riset.

Panin Asset Management melihat tindakan Bank Sentral AS meningkatkan suku bunga adalah untuk meminimalkan efek samping kenaikan instrumen keuangan karena tingkat suku bunga yang sangat rendah. Selama ini suku bunga merupakan instrumen untuk mempercepat atau mengerem pertumbuhan ekonomi. Jika terlalu lambat, suku bunga bisa diturunkan agar ekonomi tumbuh lebih cepat, sebaliknya jika terlalu cepat, suku bunga bisa dinaikkan agar ekonomi tumbuh lebih lambat.

Yang terjadi sejak tahun 2008 setelah suku bunga ditetapkan sangat rendah namun ternyata perekonomian tidak tumbuh seperti yang diharapkan. Yang terjadi justru nilai aset keuangan membengkak karena suku bunga rendah memicu pinjaman berbunga rendah untuk melakukan investasi pada instrumen keuangan.

Untuk mengembalikan fungsi suku bunga sebagai instrumen kendali moneter, suku bunga perlu dinaikkan ke level normal dulu baru kemudian dinaikkan atau diturunkan sesuai kondisi ekonomi.

Sebagai contoh, kalau suku bunga sudah 0,25% atau bahkan 0% maka ketika butuh penurunan suku bunga agar ekonomi kembali menggeliat sudah tidak bisa karena sudah mentok ke bawah. Apabila berada pada level katakanlah 1%, maka ketika dibutuhkan bank sentral masih bisa punya peluru untuk menurunkannya.

“Hal itulah yang menurut Panin Asset Management yang akan dilakukan oleh The Fed saat ini. Jadi meskipun data perekonomian belum mencapai tingkat yang ditargetkan, kenaikan suku bunga bisa tetap terjadi karena usaha the Fed untuk mengembalikan fungsi suku bunga sebagai kendali pertumbuhan 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Riendy Astria
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper