Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

HARGA CPO 24 AGUSTUS: Sentimen Berikut Dorong Sawit Ditutup Naik Kencang Hari Kedua

Kontrak berjangka CPO untuk November 2016, kontrak teraktif di Bursa Malaysia, ditutup menguat 0,78% atau 20 poin ke level 2.598 ringgit per ton.
CPO menguat./.
CPO menguat./.

Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan harga minyak sawit mentah (CPO) ditutup menguat pada penutupan perdagangan kedua, Rabu (24/8/2016), seiring dampak penurunan harga minyak mentah yang melemahkan kinerja ringgit.

Kontrak berjangka CPO untuk November 2016, kontrak teraktif di Bursa Malaysia, ditutup menguat 0,78% atau 20 poin ke level 2.598 ringgit per ton.

Pergerakan minyak sawit sebelumnya dibuka dengan kenaikan 0,47% atau 12 poin di posisi 2.590 ringgit per ton.

Pada perdagangan kemarin (23/8/2016), harga CPO kontrak November ditutup melesat 1,38% seiring pelemahan kinerja ringgit Malaysia.

Sementara nilai tukar ringgit sore ini melemah 0,16% ke 4,0390 pada pukul 16.59 WIB. 

Seperti dilansir Bloomberg hari ini, nilai tukar ringgit terhadap dolar AS melemah pada hari keempat sejalan dengan turunnya harga minyak mentah yang memperburuk prospek bagi eksportir minyak.  

Minyak West Texas Intermediate untuk pengiriman Oktober merosot 1,66% atau 0,80 poin ke US$47,30 per barel di New York Mercantile Exchange pada pukul 17.09 WIB.

Sedangkan, minyak Brent untuk kontrak Oktober melorot 1,10% atau 0,55 poin ke posisi US$49,41 per barel di ICE Futures Europe Exchange.

Anjloknya harga minyak mentah diketahui dapat membebani prospek ekspor minyak Malaysia yang memperoleh sebagian pendapatannya dari sumber yang terkait dengan energi.

Di sisi lain, JP Morgan dalam publikasi risetnya menyampaikan, persediaan minyak kelapa sawit bulanan di Malaysia stagnan di level 1,77 juta ton pada Juli 2016. Angka ini menurun 22% dibandingkan Juli 2015.

Penurunan stok terutama dipicu kenaikan ekspor. Malaysian Palm Oil Board (MPOB) merilis ekspor CPO periode Juli 2016 melonjak 21,24% menjadi 1,38 juta ton dari bulan sebelumnya 1,14 juta ton.

Sementara itu, CEO Malaysian Palm Oil Council (MPOC) Yusof Basiron, mengatakan kekeringan cuaca akibat El Nino menyebabkan berkurangnya produksi CPO di Indonesia dan Malaysia. Kedua negara menghasilkan 88% pasokan minyak kelapa sawit global.

Stok CPO Malaysia pada akhir 2016 diperkirakan sebesar 1,83 juta ton, turun 30,4% dari tahun sebelumnya sebesar 2,63 juta ton. Adapun tingkat persediaan di Indonesia pada akhir tahun diprediksi sebanyak 32,8 juta ton, merosot 1,79% dibandingkan 2015 sejumlah 33,4 juta ton.

 

Pergerakan Harga CPO Kontrak November 2016

Tanggal

Level

Perubahan

24/8/2016

2.598

+0,78%

23/8/2016

2.578

+1,38%

22/8/2016

2.543

-1,36%

19/8/2016

2.578

+0,08%

18/8/2016

2.576

-2,53%

 

 

Sumber: Bloomberg

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper