Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

HARGA MINYAK 24 AGUSTUS: Kenaikan Stok AS Bebani Pasar, WTI dan Brent Melemah

Berdasarkan data Bloomberg, harga minyak WTI kontrak Oktober merosot 1,31% atau 0,63 poin ke US$47,47 per barel pada pukul 12.18 WIB, setelah dibuka melemah 1,06% atau 0,51 poin di posisi US$47,59.
Ilustrasi
Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan harga minyak mentah dunia terpantau melemah pada perdagangan siang ini, Rabu (24/8/2016), akibat kenaikan stok minyak mentah AS yang membebani pasar.

Tekanan itu ditambah adanya kekhawatiran bahwa permintaan minyak mentah dari China dapat tertahan di saat Beijing menghadapi dugaan penggelapan pajak di industri minyaknya.  

Berdasarkan data Bloomberg, harga minyak WTI kontrak Oktober merosot 1,31% atau 0,63 poin ke US$47,47 per barel pada pukul 12.18 WIB, setelah dibuka melemah 1,06% atau 0,51 poin di posisi US$47,59.

Pada saat yang sama, patokan Eropa minyak Brent untuk kontrak Oktober juga melorot 1,08% atau 0,54 poin ke level US$49,42, setelah dibuka turun 0,78% atau 0,39 poin di level 49,57.

Seperti dilansir Reuters hari ini, pertumbuhan permintaan minyak mentah China yang kuat telah didorong oleh penyuling independen (teapots) yang mulai mengimpor minyak mentah Juni lalu setelah mendapat izin dan kuota minyak mentah impor dari pemerintah.

Namun tindakan keras terhadap Beijing karena dugaan penggelapan pajak di industri minyak, yang menargetkan para teapots, mengancam terhambatnya permintaan dari China.

“Pertanyaannya sekarang adalah apakah para penyuling akan mulai mengurangi pergerakannya,” kata seorang pedagang, seraya menambahkan bahwa penurunan permintaan China akan menjadi gangguan ganda bagi pasar minyak mentah yang telah dibebani kelebihan pasokan.

Di sisi lain menurut data American Petroleum Institute (API), persediaan minyak mentah AS untuk pekan lalu dilaporkan naik secara tidak terduga sebesar 4,46 juta barel, meskipun persediaan bensin turun tajam. Hal ini menambah kekhawatiran terhadap oversupply di pasar.  

“Kita melihat sedikit reaksi dari data API yang telah melaporkan jumlah persediaan yang lebih tinggi,” kata Ric Spooner, Kepala analis pasar CMC Markets.

Untuk perdagangan Selasa (23/8/2016), WTI kontrak Oktober ditutup menguat 1,46% ke level US$48,10 per barel di New York Mercantile Exchange. Sementara minyak Brent patokan Oktober berakhir menanjak 1,63% ke level US$49,96 per barel di ICE Futures Europe Exchange.

Harga minyak mentah kemarin menguat menyusul laporan bahwa Iran memberi sinyal positif atas dukungannya untuk menopang pasar minyak.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Sumber : Bloomberg

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper