Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Produksi Pulih, Harga CPO 2016 Diprediksi US$647 Per Ton

Harga minyak kelapa sawit mulai menurun seiring dengan proyeksi membaiknya produksi pada kuartal ketiga. Rerata harga 2016 CPO diprediksi senilai 2.600 ringgit per ton.

Bisnis.com, JAKARTA--Harga minyak kelapa sawit mulai menurun seiring dengan proyeksi membaiknya produksi pada kuartal ketiga. Rerata harga 2016 CPO diprediksi senilai 2.600 ringgit per ton.

Pada penutupan perdagangan Bursa Malaysia Senin (22/8) harga CPO kontrak Oktober 2016 turun 39 poin atau 1,46% ke level 2.635 ringgit (US$626,11) per ton. Sebelumnya, harga mencapai puncak pada Rabu (17/8) senilai 2.733 ringgit per ton.

Adapun level terendah harga CPO tercatat pada 12 Juli 2016 sebesar 2.174 ringgit per ton.

JP Morgan dalam publikasi risetnya menyampaikan, persediaan minyak kelapa sawit bulanan di Malaysia stagnan di level 1,77 juta ton pada Juli 2016. Angka ini menurun 22% dibandingkan Juli 2015.

Penurunan stok terutama dipicu kenaikan ekspor. Malaysian Palm Oil Board (MPOB) merilis ekspor CPO periode Juli 2016 melonjak 21,24% menjadi 1,38 juta ton dari bulan sebelumnya 1,14 juta ton. Di sisi lain, tingkat produksi naik tipis 3,48% menjadi 1,58 juta ton dibandingkan Juni 2016 sebesar 1,53 juta ton.

Morgan menilai, kinerja aktivitas industri CPO Malaysia pada Juli 2016 menunjukkan permintaan impor naik 10,6% dalam 12 bulan terakhir. "Pemulihan ekspor dipicu besarnya permintaan dari pengimpor utama seperti China dan India," papar riset.

Menurut riset, cuaca kering akibat El Nino masih menjadi pemicu utama berkurangnya produksi pada awal semester II/2016. Tingkat panen pada Juli 2016 turun 12% secara tahunan (y-o-y), meskipun sedikit naik secara bulanan (m-o-m).

Analis JP Morgan menyakini, puncak kerugian penanaman akibat El Nino sudah terjadi pada paruh pertama 2016. Oleh karena itu, tingkat persediaan serta produksi di Malaysia dapat meningkat pada kuartal III/2016.

Secara keseluruhan, Morgan memprediksi CPO dalam paruh kedua 2016 dan 2017 berada dalam tren bearish, meskipun bakal didorong sentimen positif penyerapan biodiesel di Indonesia. Rerata harga CPO tahun ini senilai 2.420 ringgit per ton dan 2017 sejumlah 2.320 ringgit per ton.

Sementara itu, CEO Malaysian Palm Oil Council (MPOC) Yusof Basiron, mengatakan kekeringan cuaca akibat El Nino menyebabkan berkurangnya produksi CPO di Indonesia dan Malaysia. Kedua negara menghasilkan 88% pasokan minyak kelapa sawit global.

Stok CPO Malaysia pada akhir 2016 diperkirakan sebesar 1,83 juta ton, turun 30,4% dari tahun sebelumnya sebesar 2,63 juta ton. Adapun tingkat persediaan di Indonesia pada akhir tahun diprediksi sebanyak 32,8 juta ton, merosot 1,79% dibandingkan 2015 sejumlah 33,4 juta ton.

Meskipun demikian, tingkat produksi bakal pulih mulai Agustus dan seterusnya. "Kekeringan yang terkait efek El Nino pada awal 2016 tidak lagi menghambat produksi," papar Yusof, seperti dikutip dari Bloomberg, Senin (22/8/2016).

MPOC memprediksi rerata harga CPO 2016 ialah 2.678 ringgit per ton, dengan rentang pergerakan antara 2.162-3.195 ringgit per ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper